Tidak ada yang tidak mau hidupnya mengalami kemunduran. Kita mau mengalami peningkatan demi peningkatan. Kita mau mengalami promosi demi promosi. Dalam pekerjaan, kita akan menjadi lebih berhasil saat jabatan kita naik apalagi diangkat menjadi seorang pemimpin dalam organisasi ataupun pekerjaan.
Tapi apakah kita sudah siap untuk menerima jabatan seorang pemimpin? Apakah kita benar-benar tahu arti dari pemimpin itu sendiri. Mari kita berkaca dari salah satu quote seornag pemimpin besar.
Semua orang bisa menjadi hebat karena siapapun dapat melayani.
Martin Luther King. jr.
Oh, yes. Memimpin itu melayani. Titik. Jika mau menjadi seorang pemimpin maka kita harus menjadi seorang pelayan. Kenapa begitu? Bukankah seorang pemimpin berada di atas dan hanya tinggal memberikan amanah pada yang di bawah? Nope, itu bukan pemimpin tapi atasan saja atau hanya sekedar jabatan.

Seorang pemimpin memiliki visi yang heroik. Visinya bekerja bukan untuk dia sendiri tapi untuk kepentingan orang banyak. Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, seorang pemimpin mengejar visi mereka dengan menghargai orang-orang yang bekerja bersama-sama dia dalam mengejar visi itu. Seorang pemimpin menanamkan visi terhadap para pengikutnya dan berjanji akan melakukan yang terbaik agar mereka semua juga bisa berhasil.
Barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
Inilah hukum alam. Mau di posisi yang tinggi, maka kita harus merendahkan diri untuk melayani. Saya pribadi adalah seorang pemimpin dalam komunitas gereja saya dan yang saya lakukan untuk menjadi seorang pemimpin tidak pernah jauh dari melayani. Saya belajar mengasihi, belajar peduli, belajar mendoakan, belajar untuk membagikan ilmu, belajar membuat karya untuk kepentingan yang lain, dan banyak pelayanan yang saya kerjakan.
Walaupun seringkali ada godaan untuk menyerah karena tidak ada respon yang baik, tapi saya tetap melayani. Tanpa saya sadari saya memegang peranan penting dalam pertumbuhan gereja saya. Semua itu dimulai dari melayani. Karakter saya juga semakin baik ketika saya melayani.
Banyak orang yang mau berada di posisi atas tapi mereka tidak mau melayani. Mereka hanya mau dilayani. Itu adalah sebuah langkah yang salah besar. Saat kita mau mengenali kebutuhan orang-orang di sekitar kita atau dalam pekerjaan bisa juga klien, pelanggan, supplier, dan lainnya; maka mereka akan merasa kita layak dipercaya.
Orang-orang mau mendengarkan kita saat kita mendengarkan mereka.
Seorang pemimpin juga tidak perlu mendapatkan pengakuan. Mereka tidak perlu mengembor-ngemborkan diri mereka sebagai seorang pemimpin untuk meminta yang lain mengerjakan apa yang dia mau.
Semakin kuat karakter seseorang, semakin kecil kebutuhannya untuk mempromosikan dirinya. Semakin kuat seorang pemimpin, semakin ia tidak perlu mengumumkan kekuatannya.
Jadi ingat ya, kalau kita belum siap melayani maka jangan berharap untuk bisa menajdi seornag pemimpin.
Be blessed!
Seorang pemimpin yang rendah hati sangat jarang di zaman sekarang ini
Thanks hansontjung..terus berkarya semangat melayani, karyamu sangat memberkati…Gbu..
Terima kasih, Moses, si pemimpin yang luar biasa!
Sangat memberkati 🙏🏼