Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu. | Roma 12:2
Cara kita berpikir menentukan cara kita merasa. Cara kita merasa menentukan cara kita bertindak. Kunci untuk transformasi adalah dalam pikiran kita.
Semakin jauh kita dari Tuhan, semakin sulit hidup kita.
Karena kita tidak bekerja sama dengan Pencipta kita, dengan tujuan kita dibentuk.
Semakin dekat kita dengan Tuhan, semakin hidup kita diubahkan.
Kita semua mau lebih dekat dengan Tuhan tapi kita suka tersesat seperti domba yang tersesat sehingga gembala harus menggiring kembali ke jalan yang benar.
Bagaimana kita kembali kepada Tuhan jika kita sudah kehilangan semangat untuk berubah? Jawabannya bisa ditemukan dari perumpaan anak yang hilang.
ANAK YANG HILANG & BAPA YANG KASIH
15:11 Yesus berkata lagi: “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.
15:12 Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.
15:13 Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.
15:14 Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat.
15:15 Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.
15:16 Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya.
15:17 Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
15:18 Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
15:19 aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. 15:20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
15:21 Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.
15:22 Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.
15:23 Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. 15:24 Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria. | Lukas 15:11-24
Cerita ini menggambarkan kita yang suka berkelana sendiri jauh dari Pencipta kita. Semua tentang kita. Kita meminta bagian kita. Kita mau saat ini juga, selalu terburu-buru. Dari kisah ini kita bisa belajar 4 cara untuk kembali kepada Tuhan. Kita mungkin sudah sangat jauh dari Tuhan atau baru seminggu tidak merasa hadirat Tuhan, tapi kita tetap bisa kembali kepada Tuhan.
1. SAYA MERASA LELAH
Kita merasa kesal dengan diri sendiri. Kita tidak suka dengan keadaan ini. Kita lelah. Kita frustasi. Kita lelah jauh dari Tuhan. Kita putus asa.
Ia memboroskan harta miliknya… iapun mulai melarat… ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. | Lukas 15:13-14, 17
Kita harus putus asa dan lapar akan perubahan untuk bisa datang kembali kepada Tuhan. Tuhan tidak akan membiarkan kita menyia-nyiakan waktu kita. Dia akan berusaha menyadarkan kita. Pertama dia mengijinkan sedikit gerimis dalam hidup kita. Tapi jika tidak efek, Dia akan mengijinkan hujan. Jika masih belum berhasil, Dia akan mengijinkan badai.
Beberapa dari kita kehilangan pekerjaan atau teman. Kenapa? Karena Tuhan mengijinkan sesuatu atas kasih. Dia mau kita kembali kepada-Nya.
Tuhan sering membuat kita haus. Kita tidak suka dengan cara hidup kita. Kita tidak mau hidup begini terus. Itu adalah cara Tuhan supaya kita kembali pada-Nya.
Kamu akan mencari Aku dan menemukan Aku, sebab kamu mencari dengan sepenuh hati.| Yeremia 29:13 (BIS)
2. SAYA MENGAKU SEPENUHNYA
Hidup tanpa Tuhan tidaklah rasional. Hidup tanpa Pencipta kita tidaklah logis.
…aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa. |Lukas 15:18
Yang menghalangi kita dengan Tuhan adalah dosa kita.
Karena kejahatanmulah maka Ia tidak mendengarkan waktu kamu berdoa kepada-Nya. Dosa-dosamulah yang memisahkan kamu dari Allah. | Yesaya 59:2 (BIS)
Jika kita jauh dari Tuhan, siapa yang menjauh? Tuhan tidak pernah menjauh. Dia selalu bersama kita. Dia mengasihi kita. Kitalah yang jauh. Segala kesibukan dan kepentingan diri sendiri mulai mengisi hidup kita. Kita tidak bisa menyalahkan orang lain atau hal-hal lain jika kita menjauh dari Tuhan.
Seberapa dekat kita dengan Tuhan adalah pilihan kita sendiri.
Ketika kita mengaku kita telah salah jalan, respon Tuhan bukanlah menyebutkan apa saja kesalahan kita.
Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! | Mazmur 51:1-4
Tuhan berkata apapun yang kita lakukan, Dia bisa membersihkannya.
Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. | Yesaya 1:18 (BIS)
Lakukan KEBIASAAN cek-up rohani rutin.
Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji.| 2 Korintus 13:5
Sebelum menerima perjamuan kudus, kita melakukan cek-up rohani.
Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu. | 1 Korintus 11:28
3. SAYA MENYERAHKAN
Kita menyerahkan hidup kita.
Berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. | Lukas 15:12
Aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. | Lukas 15:19
Perubahan sikap terjadi di sini. Dari yang selalu meminta dan meminta menjadi jadikanku. Itulah transformasi hidup. Itulah penyerahan diri. Transformasi tidak terjadi dalam satu hari. Itu terus berlangsung. Keputusan kitalah yang memulai proses transformasi itu.
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu. | Roma 12:1-2
Tuhan mau kita menjadi kupu-kupu. Tapi untuk bisa menjadi kupu-kupu, kita harus mengalami transformasi. Saat kita menyerahkan diri dan minta Tuhan untuk mengubah kita, menjadikan kita; di situlah awal transformasi kita. Tidak ada transformasi sampai kita menyerahkan diri.
Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik. | Lukas 15:20,22
Sang ayah tidak menunggu anaknya mendekat, tapi dialah yang mendekat kepada anaknya. Saat kita merasa lelah, Tuhan tidak menunggu kita sampai di depan pintu-Nya. Dia yang mengambil inisiatif. Dia berlari kepada kita. Dia merangkul dan mencium kita. Dia memberi yang terbaik untuk kita.
4. SAYA MENGANGKAT PUJIAN
Kita berterima kasih untuk kebaikan Tuhan. Kita mengangkat pujian untuk-Nya.
Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria. | Lukas 15:23-24
Hidup berubah menjadi sebuah perayaan saat terjadi transformasi.
Bernyanyilah bagi Allah, mazmurkanlah nama-Nya, buatlah jalan bagi Dia yang berkendaraan melintasi awan-awan! Nama-Nya ialah TUHAN; beria-rialah di hadapan-Nya! | Mazmur 68:4
Untuk transformasi kita, kita harus mulai bernyanyi di gereja. Tuhan tidak mengatakan untuk bernyanyi bagus, tapi bernyanyilah.
Aku mau menyanyi untuk TUHAN, karena Ia telah berbuat baik kepadaku. | Mazmur 13:6
Kebiasaan bernyanyi bersama baik untuk kesehatan kita. Baik untuk kesehatan mental, emosional, dan sosial kita. Menyanyi melepaskan endorfin sehingga membuat kita lebih baik Menyanyi meningkatkan kepercayaan diri. Bahkan penelitian menunjukkan menyanyi rutin setiap minggu dalam grup memperpanjang usia.
Pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” | 1 Korintus 11:23-24
Tuhan tidak mau kita melupakan pengorbanan-Nya. Dia mau kita memperingati terus kedatangan Tuhan, kematian, dan kebangkitan-Nya. Dia mengucapkan doa ucapan syukur.
Kamu akan mencari Aku dan menemukan Aku, sebab kamu mencari dengan sepenuh hati.| Yeremia 29:13 (BIS)