Doa adalah nafas kehidupan orang percaya. Kita bisa bernafas kapan saja dan dimana saja, begitu juga dengan doa. Doa tidak dibatasi oleh waktu, tempat, bahkan keadaan. Banyak pelayan Tuhan yang tetap berdoa bahkan di saat mengalami masa sulit.
- Paulus dan Silas bisa tetap berdoa walaupun mereka sedang dibelenggu di dalam penjara (Kisah Para Rasul 16:23-25).
- Daniel pun pasti berdoa sementara ia dimasukkan ke dalam gua singa, sebab karena kebiasaan berdoalah Daniel dimasukkan ke dalam gua singa (Daniel 6:14).
- Stefanus tetap berdoa sementara orang-orang melemparinya dengan batu (Kisah Para Rasul 7:59).
Supaya bisa berhasil di dalam hidup, kita butuh memiliki dasar doa yang kuat. Dengan doa, iman kita akan tidak mudah goyah dan kita menyertakan Tuhan dalam hidup kita.
Ada 6 jenis doa di dalam Alkitab yang perlu kita kenali dan praktekkan dalam hidup kita.
1. DOA PRIBADI
Doa pribadi adalah waktu khusus yang kita miliki untuk membangun hubungan secara pribadi dengan Tuhan, biasanya disebut dengan saat teduh. Ketika kita berdoa secara pribadi, maka kita sedang hidup bergantung dengan Tuhan. Kita perlu menyediakan waktu setiap hari (bisa dari 10 atau 15 menit) untuk sekedar berdoa dan mendengarkan suara Tuhan (bisa melalui Alkita, renungan, atau kotbah).
Tuhan Yesus memberikan contoh kepada kita tentang doa pribadi. Ia tetap membangun hubungan yang intim dengan Allah Bapa. Ia selalu mengundurkan diri dari keramaian dan mencari tempat yang sunyi untuk berdoa. Milikilah tempat favorit untuk bersaat teduh.
Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. | Markus 1:35
2. DOA BERSAMA
Doa bersama adalah doa yang dilakukan oleh lebih dari satu orang secara bersama-sama. Di dalam doa bersama diperlukan kesatuan hati, sebab jika dua orang atau lebih bersehati dalam doa yang dikehendaki Tuhan, maka Tuhan akan menjawab doa kita.
Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka. | Matius 18:19-20
Bentuk doa bersama dapat kita lakukan di komsel, gereja, atau di dalam keluarga kita. Agar kita dapat sehati dalam doa bersama, maka perlu dibuat catatan pokok-pokok doa agar kita dapat mendoakannya bersama dan memiliki fokus hati yang sama. Doa dapat dipanjatkan oleh satu orang dan yang lain hanya mengaminkan saja, atau dapat juga diucapkan secara bersama-sama.
3. DOA SYAFAAT
Doa syafaat adalah doa yang kita panjatkan untuk orang lain. Doa syafaat dapat dilakukan dalam bentuk doa-doa yang lain seperti doa pribadi, doa bersama, doa rantai, dan lain-lain. Isi doa syafaat dapat untuk keselamatan orang lain, pergumulan orang lain, atau hal yang memang Tuhan gerakkan untuk kita doakan.
Doa syafaat untuk keselamatan orang lain sangat penting. Sebab jika kita tidak berdoa maka akan banyak orang yang jiwanya binasa. Doa syafaat yang kita panjatkan akan besar juga dampaknya bagi keselamatan kota atau negara
Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu. | Yer. 29:7
4. DOA RANTAI
Doa rantai adalah doa yang kita lakukan bersama-sama dengan orang lain secara berkesinambungan. Orang yang berdoa bisa berada di tempat lain tetapi telah bersepakat untuk berdoa bergantian menurut waktu yang telah ditentukan. Tujuan dari doa ini adalah memiliki doa yang terus-menerus, tiada putus-putusnya tentang suatu pokok doa.
Tetaplah berdoa. | 1 Tes. 5:17
Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus. | Efesus 6:18b
Doa rantai tidak dilakukan dalam keadaan biasa dan tidak bersifat pribadi, tetapi biasanya dilakukan jika ada hal-hal yang sungguh-sungguh sedang digumulkan secara bersama dan sangat mendesak. Contoh: kita berdoa rantai untuk keamanan negara yang sedang mengalami banyak kerusuhan, berdoa rantai untuk KKR, atau pelayanan di suatu tempat yang menghadapi banyak tantangan. Berdoa rantai untuk gereja-gereja yang sedang dalam penganiayaan besar.
5. DOA PUASA
Doa puasa adalah doa yang disertai dengan berpuasa. Berikut adalah beberapa contoh puasa yang bisa kita ikuti.
Puasa 40 Hari (Musa)
Setelah aku mendaki gunung untuk menerima loh-loh batu, loh-loh perjanjian yang diikat TUHAN dengan kamu, maka aku tinggal empat puluh hari empat puluh malam lamanya di gunung itu; roti tidak kumakan dan air tidak kuminum. | Ulangan 9:9
Puasa 3 Hari 3 Malam (Ester)
“Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang.” | Ester 4:16a
Puasa dari Makanan Enak (Daniel)
Pada waktu itu aku, Daniel, berkabung tiga minggu penuh: makanan yang sedap tidak kumakan, daging dan anggur tidak masuk ke dalam mulutku dan aku tidak berurap sampai berlalu tiga minggu penuh. | Daniel 10:2-3
Dengan berpuasa, kita berpantang dari makanan tertentu atau semua makanan bagi suatu tujuan rohani dan kerinduan rohani yang dalam. Karena kebulatan tekad untuk berdoa begitu kuat atau peperangan rohani begitu mendesak sehingga untuk sementara waktu kita mengesampingkan kebutuhan jasmani agar kita bisa berdoa dan merenungkan firman Tuhan.
6. DOA PEPERANGAN
Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. | Efesus 6:12
Doa peperangan adalah doa yang dinaikkan untuk memerangi, melawan, melucuti, menghancurkan, merobohkan dan mengikat kuasa-kuasa jahat yang menghalangi dan membutakan jiwa-jiwa untuk bertobat datang kepada Tuhan.
Untuk memenangkan sesuatu di alam nyata, terlebih dahulu kita harus memenangkannya di alam roh, yaitu melalui doa peperangan. Melalui doa peperangan, kita membiarkan kuasa Roh Allah bekerja dan melakukan segala sesuatu yang tidak mampu kita kerjakan di alam nyata.
Ini waktunya untuk menggerakkan seluruh jemaat untuk doa peperangan membebaskan tawanan. Kita harus mengambil sikap menyerang dan bukan bertahan. Jemaat harus digerakkan sebanyak mungkin untuk melakukan doa peperangan. Kita telah diberi kuasa dan otoritas untuk menghancurkan benteng-benteng Iblis.
Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus. | 2 Kor. 10:5)