Sejak kecil kita sering ditanyakan sudah besar mau jadi apa. Kita pun punya keinginan juga mau menjadi apa. Tuhan menjadikan kita supaya kita menjadi. Tuhan punya lima tujuan dan ini adalah tujuan ketiganya. Pertama Dia menciptakan kita untuk mengasihi kita. Kemudian Dia menciptakan kita untuk sebuah keluarga yang bertahan sampai kepada kekekalan.

what-do-you-want-to-be

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. | Roma 8:28-29

Itulah panggilan ketiga kita, menjadi serupa dengan Yesus. Itu bukan berarti kita menjadi Tuhan atau dewa, tapi Tuhan mau kita menjadi rohani. Dia mau kita memiliki karakter Dia. Seperti ayah, seperti anak. Buah roh adalah gambaran yang sempurna dari Yesus. Kita perlu dipenuhi oleh kasih, sukacita, damai, dan buah roh lainnya.

Hidup ini adalah perlombaan dan tujuan akhirnya adalah menjadi orang yang Tuhan mau kita menjadi. Ada 8 prinsip dalam perlombaan untuk mengalami pendewasaan.


1. MEMPERMUDAH HIDUP

Kita harus membersihkan sampah-sampah yang menghalangi kita untuk menjadi orang yang Tuhan mau.

Kita perlu membersihkan pikiran, jadwal, hubungan, dan bawaan yang tidak perlu. Kita tidak mau membawa tas ekstra dalam hidup kita. Kita harus melepaskan beberapa hal seperti pengalihan-pengalihan dan hal-hal yang menguras waktu kita.

Marilah kita menanggalkan segala sesuatu yang memperlambat atau menghambat kita, terutama dosa yang melilit kaki kita dengan erat dan merintangi jalan kita. Marilah kita berlari dengan sabar serta tekun dalam perlombaan yang disediakan oleh Allah di hadapan kita. | Ibrani 12:1 (FAYH)

wordpress-a-race-of-life

Kita masing-masing punya perlombaan sendiri. Suami kita punya perlombaan sendiri. Anak-anak kita punya sendiri. Orang tua kita punya sendiri. Kita punya perlombaan yang Tuhan sediakan. Masalahnya semua orang mau kita berlari dalam perlombaan mereka. Semua punya rencana dalam perlombaan kita. Orang tua kita mau kita berlari dalam perlombaan yang mereka mau kita lewati. Pasangan kita mau kita berlari dalam perlombaan yang mereka mau kita lewati. Atasan kita juga bisa seperti itu.

Kita harus menentukan perlombaan siapa yang mau kita jalani.

Kita tidak bisa mengerjakan rencana Tuhan dalam hidup kita sekaligus rencana kita atau rencana orang lain.

Kita harus memutuskan perlombaan mana yang mau kita jalani.

Buang semua beban dan dosa. Tanggalkan semua yang memperlambat dan menghambat kita. Itu berarti kita juga harus menanggalkan beberapa ekspetasi karena kita tidak bisa menyenangkan semua orang dan Tuhan. Jika kita ditaruh di dunia untuk menyenangkan orang tua, pasangan, keluarga, dan bukan Tuhan; kita sedang tidak memenuhi tujuan hidup kita.


2. JANGAN MENJADI TIDAK SABAR ATAU TERBURU-BURU

Rencana Tuhan untuk menjadikan kita serupa dengan-Nya adalah rencana seumur hidup.

Jadi jangan menjadi tidak sabar. Saat kita sedang berlatih lari maraton, kita harus melatih diri kita secara berkala dan meningkat perlahan-lahan. Bayi bertumbuh secara perlahan juga. Pertumbuhan memang lambat tapi stabil dan sempurna. Tuhan sedang tidak terburu-buru, tapi kita suka terburu-buru.

OakTree.jpg

Ketika Tuhan mau membuat jamur, dia mengambil 6 jam. Ketika dia membuat pohon ek, dia mengambil 60 tahun. Mau menjadi apa kita? Jamur atau pohon ek? Kita mau menjadi besar dan berakar kuat seperti pohon ek sehingga saat ada badai menerpa, kita tetap berdiri kokoh seperti pohon ek.

Kita harus rileks dan percaya Tuhan sedang bekerja di dalam kita.

Marilah kita berlari dengan sabar serta tekun dalam perlombaan yang disediakan oleh Allah di hadapan kita. | Ibrani 12:1b (FAYH)


3. MENGHABISKAN WAKTU DENGAN FOKUS PADA YESUS SETIAP HARI

Mulailah dengan 5 menit, 10 menit, 15 menit. Habiskan waktu dengan Yesus setiap hari. Fokuskan pikiran kita pada Yesus.

Kenapa kita harus fokus memikirkan Yesus? Karena jika kita mau menjadi seperti seseorang, kita harus menghabiskan waktu bersamanya.

Jika kita bergaul dengan orang-orang yang tidak punya ambisi, kita tidak akan punya ambisi. Jika kita bergaul dengan orang-orang yang kritis, kita juga akan menjadi kritis.

Bergaul dengan Yesus dinamakan saat teduh. Tidak peduli jam berapa yang kita pilih, kita duduk di bangku favorit kita. Kemudian kita berdoa, baca Alkitab, dan berbicara pada Tuhan tentang detil hidup kita. Kita diam dan mendengarkan Tuhan. Tanyakan apa ada yang mau Tuhan katakan kepada kita. Kita suka tidak mendengar suara Tuhan karena kita tidak pernah berdiam diri. Hidup kita terlalu berisik.

Tuhan tidak perlu berbicara keras kepada kita. Dialah yang menciptakan frekuensi suara dan radio. Dia bisa bicara kepada kita dengan lembut. Itu dinamakan inspirasi. Saat Iblis menaruh sesuatu dalam pikiran kita, itu dinamakan cobaan. Tapi saat Tuhan menaruh pemikiran, itu dinamakan inspirasi.

Hendaklah pandangan kita tertuju kepada Yesus, sebab Dialah yang membangkitkan iman kita dan memeliharanya dari permulaan sampai akhir. | Ibrani 12:2a (BIS)

Carilah sebuah tempat dimana kita bertemu dengan Tuhan setipa hari. Ketika kita di sana, kita menghabiskan waktu bersama Tuhan. Itu bisa di taman dimana kita merasa nyaman dan sendiri. Berdoalah dengan suara keras karena kita mudah tertidur saat berdoa.

Woman-Reading-Bible.jpg

Yesus juga memiliki kebiasaan ini. Dia punya tempat standar untuk berdoa.

Yesus meninggalkan kota dan pergi seperti biasanya ke Bukit Zaitun, dan pengikut-pengikut-Nya pergi juga dengan Dia. | Lukas 22:39

Kita perlu menentukan tempat spesial kita untuk menghabiskan waktu bersama Tuhan. Semakin kita mempelajari firman-Nya, semakin kita dipenuhi dengan kasih dan kesabaran dan karakter Yesus. Musa menghabiskan banyak waktu bersama Tuhan. Saat dia berada di bukit Sinai bersama Tuhan untuk sekian lama, dia turun dan orang-orang berkata dia bercahaya. Bercahaya dalam arti bercahaya, bukan sebuah kiasan. Itu karena dia menghabiskan waktu bersama Tuhan.

Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar. | 2 Korintus 3:18

Tidak ada cara instan untuk menjadi seperti Yesus. Itu butuh waktu, hari demi hari. Dengan begitu kita mencerminkan kemuliaan Tuhan. Jika kita serupa dengan-Nya, kita mulai mencerminkan kasih-Nya, kesabaran-Nya, kesetiaan-Nya, dan buah roh lainnya.

Saat seseorang menguap, kita akan tertarik untuk menguap juga. Saat kita menonton film yang tegang dan melihat aktornya sedang tegang, kita ikut merasa tegang. Ketika melihat adegan happy ending, kita menjadi bahagia. Itu adalah cerminan saat melihat orang lain. Begitu juga saat kita melihat bagaimana Tuhan melihat, kita mulai menjadi cerminan-Nya.


4. KETIKA HIDUP MENJADI SULIT, INGAT HADIAHNYA

Karena Tuhan mau membuat kita menjadi serupa dengan Yesus, Dia akan membawa kita dalam perjalanan yang dilalui Yesus.

Yesus pernah sendirian, kelelahan, dikhianati, disalahartikan, dan kesulitan-kesulitan lainnya. Jadi ketika kita mengalami kesulitan-kesulitan, kita harus ingat bahwa Tuhan sedang memakai ini untuk menajdikan kita serupa dengan Yesus.

Daripada bertanya kenapa, tanyakan apa. Apa yang Tuhan mau kita pelajari dalam kesulitan ini?

Selagi kita di dunia, kita akan selalu menemukan masalah. Di sinilah kita bertumbuh. Kita harus mengingat hadiahnya.

Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah. | Ibrani 12:2-3

reward.jpg

Sesudah Saudara menderita sesaat lamanya, Allah kita yang penuh kebaikan akan memberikan kemuliaan-Nya yang kekal kepada Saudara melalui Kristus. Ia sendiri akan datang dan mengangkat Saudara, menegakkan serta menjadikan Saudara lebih kuat daripada sebelumnya. | 1 Petrus 5:10 (FAYH)

Tuhan tidak menjanjikan hidup yang mudah di dunia. Tapi Dia menjanjikan hadiah di surga untuk hal yang kita pelajari di dunia jika kita bertumbuh menjadi seperti Yesus. Hidup ini berat, susah. Semua di dunia ini rusak. Ada masa bahagia di bumi, ya. Tapi secara umum, hidup ini berat. Dan kita sedang menjalani pembelajaran karakter semua di dunia. Karakter ini yang akan kita bawa ke surga.

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. | Roma 8:28

Jika kita mau berbagi dalam kemuliaan-Nya, kita juga harus berbagi dalam penderitaan-Nya. Selalu ingat hadiah kita.


5. MENGUMPULKAN TIM UNTUK BERLARI BERSAMA

Orang lain bisa mendukung kita dalam perlombaan kita. Jika tidak ada orang yang berlari bersama kita, kita tidak akan sampai pada garis finish. Inilah yang dinamakan kelompok kecil atau komsel.

Untuk berlari cepat, berlarilah sendiri. Tapi untuk berlari jauh, berlarilah bersama.

Kita tidak perlu banyak orang, cukup 3 atau 4 orang. Saat kita mau menyerah, mereka bisa memberikan kekuatan pada kita.

Dan hendaklah kita saling memperhatikan, supaya kita dapat saling memberi dorongan untuk mengasihi sesama dan melakukan hal-hal yang baik. Hendaklah kita tetap berkumpul bersama-sama, dan janganlah lalai seperti orang lain. Kita justru harus lebih setia saling menguatkan, sebab kita tahu bahwa tidak lama lagi Tuhan akan datang.| Ibrani 10:24-25 (BIS)

depositphotos_29914945-stock-illustration-colorful-hanging-team-members-badges.jpg

Memiliki grup kecil yang mengasihi kita dengan tidak bersyarat memberikan dorongan untuk kita bisa menjalani perlombaan kita. Kita dikuatkan, dinasihati, dan dibangun. Tapi kita harus ingat untuk memiliki orang-orang yang mengasihi kita dengan tidak bersyarat, itu membutuhkan waktu. Kita belajar mengenali mereka. Kita mengenali kelebihan dan kekuarangan mereka. Kita juga mulai membuka diri. Dalam grup yang aman ini, kita belajar untuk tidak egois dan saling mengasihi.

Saat kita sakit pada jam 4 subuh, adakah orang dalam komunitas kita yang langsung datang menolong kita? Kita harus melakukannya untuk orang lain. Mereka juga akan melakukannya untuk kita. Komunitas kecil membantu kita melewati hal-hal yang tidak enak.


6. SADAR BAHWA TUHAN SEDANG BERSORAK DALAM FASE HIDUP

Jika kita berpikir bahwa Tuhan akan tersenyum pada kita saat kita melakukan hal yang benar, itu salah. Saat kita berhasil mencapai garis akhir atau menjadi dewasa rohani, Tuhan baru punya waktu untuk kita. Itu salah. Tidak ada yang menyalahkan bayi karena tidak bisa membaca. Kita tidak mengharapkan anak 10 tahun untuk bisa mengendarai motor atau mobil atau menulis cek. Kita tahu ada fase hidup untuk mereka.

Ketika seorang anak datang kepada kita dan memberikan gambar yang mungkin kurang menarik, kita bisa memuji mereka. Kita memuji mereka karena itu bagus untuk fase perkembangan mereka saat itu. Itu gambar yang bagus untuk anak seumuran mereka.

Tuhan tersenyum pada setiap fase pertumbuhan kita.

Tidak ada yang mempermalukan bayi saat masa pertumbuhan mereka. Kita juga tidak harus merasa malu. Kita berpikir kita sudah umur segini tapi kenapa kita masih punya kebiasaan buruk. Ingatlah bahwa Tuhan sedang menyorakkan kita untuk bisa bertumbuh. Dia tetap melihat dan tersenyum pada kita.

Tidak usah berpura-pura atau bertindak seperti kita adalah manusia sempurna.

Semua orang tahu kita tidak sempurna, kita rapuh. Saat kita menyadarinya maka kita mulai menyerahkan semua itu kepada Tuhan dan minta Tuhan memulihkan kita. Kita berhenti berpura-pura. Semua orang punya masalah dan kita butuh manajer hidup kita. Tuhanlah yang pantas menjadi manajer itu.

Begitu pula sebaliknya. Jangan mengharapkan kesempurnaan dari orang lain, termasuk terhadap pemimpin kita. Jangan menuntut orang lain untuk menjadi sempurna. Ingat bahwa kita semua sedang dalam fase pertumbuhan.

Kita semua membutuhkan pemulihan. Jika kita mau bertumbuh, kita harus mengakui bahwa kita tidak memiliki segalanya. Kita rapuh dan kita butuh pemulihan.

Saya tidak bermaksud mengatakan, bahwa saya sudah sempurna. Sampai sekarang masih banyak yang harus saya pelajari. Tetapi saya berusaha terus hingga akhirnya saya menjadi seperti yang diinginkan oleh Kristus, yang telah menyelamatkan saya. Saudara-saudara, saya belum lagi menjadi seperti yang diharapkan, tetapi saya mencurahkan segenap tenaga saya untuk satu perkara ini, yaitu dengan melupakan yang telah lalu dan mengharapkan yang akan datang, saya berusaha mencapai akhir perlombaan untuk menerima pahala yang telah disediakan Allah bagi kita di surga, karena apa yang dilakukan Kristus bagi kita. | Filipi 3:12-14 (FAYH)

parents.jpeg

Tuhan sedang menyorakkan kita dalam setiap tingkat perlombaan kita. Ketika kita melihat anak kita dalam perlombaan. Kita tidak mulai bersorak saat dia mencapai garis akhir. Kita bersorak tepat saat peluit berbunyi dan tidak berhenti sampai dia berhasil. Tuhan juga tidak menunggu kita mencapai garis akhir. Dia terus bersorak untuk kita.

Ketika anak kita sedang bersusah payah dan ketinggalan, kita tidak meninggalkannya. Kita semakin keras bersorak untuk dia. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Dia tidak pernah menyesali karena menciptakan kita. Tuhan tidak seperti itu. Orang tua kita mungkin seperti itu, tapi Tuhan tidak. Orang tua kita mungkin selalu membanding-bandingkan dan menjatuhkan kita, tapi Tuhan tidak. Dia mati untuk kita. Dia tidak akan pernah membanding-bandingkan atau menjatuhkan kita.


7. MENGAMBIL SETIAP LANGKAH DENGAN TUJUAN

Kita tidak akan tahu berapa banyak langkah lagi yang kita miliki. Kita tidak tahu kapan hidup kit aberakhir. Itulah sebabnya kita harus hidup dengan tidak menyia-nyiakan energi, waktu, dan segala kepunyaan kita. Kita harus mulai melangkan dengan tujuan. Kita harus mengambil kontrol dalam langkah hidup kita.

Jika kita mau menjadi orang yang Tuhan inginkan, ada beberapa hal yang harus kita sangkal.

Kita tidak akan bisa melakukan apa yang orang lain lakukan. Kita tidak bisa mengikuti rencana mereka.

Orang-orang yang berlatih dalam Olympic menyangkal diri mereka dalam banyak hal. Mereka berlatih, makan makanan sehat, dan disiplin. Begitu juga dengan kita. Kita menyangkal diri untuk tidak mabuk-mabukan atau melakukan sex bebas. kita menyangkal diri untuk bangun pagi setiap minggu di saat yang lain bangun siang untuk pergi beribadah. Kita menyangkal diri dengan menyediakan waktu untuk berdoa dan membaca Alkitab.

Setiap orang yang bertanding berlatih menguasai diri dalam segala hal. Mereka melakukannya untuk menerima mahkota yang fana, tetapi kita untuk mendapatkan yang abadi. Sebab itu, aku tidak berlari seperti itu tanpa tujuan. Aku tidak meninju seperti orang yang meninju angin. | 1 Korintus 9:25-26 (FAYH)

222.jpg

Sebab itu, kuatkanlah tanganmu yang lemah dan lututmu yang gemetar itu! Berjalanlah selalu pada jalan yang rata, supaya kakimu yang timpang itu tidak terkilir, tetapi malah menjadi sembuh.| Ibrani 12:12-13

Tuhan bilang berjalan pada jalan yang rata. Jangan tergoda untuk berjalan dalam jalan orang fasik. Tetap di jalan yang benar. Saat berjalan dalam perlombaan, kita punya ketimpangan. Kita punya ketimpangan dalam hubungan, emosi, fisik, kerohanian, keuangan, dan kekurangan-kekurangan lainnya. Jika kita punya ketimpangan, kita harus tetap di jalan yang rata. Karena jika kita melalui jalan yang berlubang-lubang, kita akan kesulitan dan mudah jatuh. Jadi kita harus tetap berjalan dalam jalan Tuhan.


8. APA YANG TIDAK SAYA SELESAIKAN, TUHAN AKAN SELESAIKAN

Tuhan akan membawa kita kepada kesempurnaan walaupun kita tidak berhasil dalam dunia ini.

Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus. | Filipi 1:6

Hari itu, saat kita bertemu muka dengan Tuhan, kita akan diubahkan menjadi seperti-Nya. Semua kelemahan, ketimpangan, ketakutan, kegagalan, ketidakamanan, dan cacat kita lenyap. Kita diubah menjadi sempurna.

Tuhan berkata tidak apa jika kita jatuh bangun dalam hidup ini. Dia tetap bersorak untuk kita dan saat kita terus melangkah dengan mempercayai-Nya, Dia tetap akan menyempurnakan kita pada akhirnya.

race-title.jpg

Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. | 1 Yohanes 3:2

Apa yang tidak kita selesaikan dalam perlombaan ini, akan Tuhan selesaikan. Kita mungkin terus berjuang dalam perlombaan ini. Kita mungkin sering tersandung dan jatuh dalam perlombaan ini. Tapi perlombaan kita belum berakhir.

Hati kita masih berdetak dan tidak pernah terlambat untuk bangkit dan kembali ke dalam perlombaan.

Kita harus percaya bahwa kita dicintai dan dimiliki oleh Tuhan dan keluarga-Nya.


Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya. | Roma 8:29

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *