Kita tidak seharusnya menjadi ekor, tapi menjadi kepala. Setiap kita, manusia, memiliki kemampuan untuk memimpin. Suami memimpin istri dan anak-anak. Atasan memimpin bawahan-bawahannya. Gembala gereja memimpin jemaat-jemaatnya. Kita semua memimpin kehidupan kita.

Untuk bisa memimpin, kita harus mengetahui apa saja yang harus dilakukan. Dari pengalaman saya, walaupun bukan pemimpin-pemimpin besar, saya menemukan ada beberapa hal yang sudah pasti akan dihadapi dan harus bisa dilakukan untuk bisa menjadi seorang pemimpin.
1. MEMBERI ARAH
Sebagai pemimpin, kita tentunya memiliki visi dan misi. Mau dibawa kemana usaha ini, mau dibawa kemana keluarga ini, mau menjadi seperti apa kehidupan kita. Itu berarti perlu menyamakan persepsi antara kita dan setiap orang yang mengikuti kita.
Kemana arah tujuannya? Targetnya apa? Target ini tentunya harus yang nyata dan bisa diukur. Untuk lebih mudahnya pertanyakanlah 5W (Why, What, Who, When, & Where)+ 1H (How). Kenapa kita melakukannya? Apa yang bisa dilakukan? Siapa saja yang bisa melakukannya? Kapan dan dimana melakukannya?
2. KELOLA ORANG
Tentunya akan ada berbagai tipe orang dan akan ada beragam karakter serta kemampuan bercampur. Di sinilah seornag pemimpin perlu mengelola orang untuk bsia bekerja sama dalam sebuah tim dengan arahan yang jelas.
Kita harus bisa menginspirasi mereka, bukan memanipulasi dengan bonus, gaji, atau aturan-aturan lainnya. Materi memang akan menarik orang, tapi itu tidak cukup membuat mereka bertahan karena ketika mereka menemukan yang lebih besar, mereka akan memilih meninggalkan kita. Tapi jika mereka terinspirasi oleh kita dan memiliki tujuan yang sama dengan kita, maka mereka akan terus bersemangat dan tetap berjuang bersama kita.
Di sini kita membuat mereka yang tidak mampu menjadi mampu. Dari yang tidak mau menjadi mau. Dibutuhkan skill, attitude, dan team work. Kita harus membuat sistem menjadi mudah. Bantu dan dukung mereka. Latih mereka. Jika ada masalah, bersama-sama pecahkan masalah. Motivasi dan lakukan komunikasi dengan mereka sampai akhirnya mereka bisa mandiri dan melakukan tugas mereka.
Di sini kita membuat mereka yang tidak mampu menjadi mampu. Dari yang tidak mau menjadi mau. Dibutuhkan skill, attitude, dan team work. Kita harus membuat sistem menjadi mudah. Bantu dan dukung mereka. Latih mereka. Jika ada masalah, bersama-sama pecahkan masalah. Motivasi dan lakukan komunikasi dengan mereka sampai akhirnya mereka bisa mandiri dan melakukan tugas mereka.

Sangat penting buat seorang pemimpin untuk memilih orang-orang yang tepat untuk bekerja bersama dia. Miliki tim yang bisa menegur dan menutupi kekurangan kita juga karena bagaimanapun kita, sebagai pemimpin, juga memiliki titik buta.
Begitu juga dengan kita yang mau kehidupan lebih baik. Perhatikan ornag-orang yang di sekitar kita. Apakah orang-orang ini mengarahkan kita kepada tujuan yang diinginkan? Jika tidak, mungkin akan lebih baik jika menjalin pertemanan yang baru.
3. BUAT PROSES KERJA MUDAH
Jangan memperumit sesuatu. Itulah yang saya senang lakukan. Jika ada cara yang lebih mudah, cepat, dan efisian untuk mengerjakannya; lakukan itu. Oleh karena itu saya sangat tidak suka jika ada seseorang yang bekerja bersama saya bekerja bertele-tele. Yang bisa dilakukan saat ini, lakukan sekarang. Tidak ada penundaan.
Hindari melakukan pekerjaan yang sama 2 kali seperti dalam kasus saya mengecek barang dan menyimpannya terlebih dahulu daripada segera mengepaknya (anak dagang nih).
Dalam mengembangkan diri sebagai seseorang yang memegang kendali atas hidup, kita juga perlu melakukan ini. Jauhkan diri dari para pengalih perhatian. Buat suasana senyaman dan seefektif mungkin untuk kita supaya bisa bekerja secara maksimal.
Dulu saya senang bekerja di dalam kamar. itu sama sekali tidak efektif karena setiap melihat TV atau kasur, saya berpikir untuk beristirahat sejenak. Tapi pada kenyataannya malah menjadi lama dan menghilangkan kreativitas saya. akhirnya saya memindahkan semua barang-barang yang dibutuhkan untuk bekerja ke ruangan lain sebagai RUANG KREATIF saya. Saya lagi ada di sini, btw.
4. DETEKSI MASALAH
Setiap bulan saya selalu mengevaluasi segala sesuatu. Masalah apa yang ada di tempat kerja. Siapa yang bermasalah? Bagaimana perkembangan dari usaha ini?
Evaluasi apa yang kita kerjakan selama ini. Jika bis adilakukan setiap hari lebih baik. Telanjangi semua masalah sebelum bertumpuk-tumpuk dan menajdi sebuah kebiasaan buruk. Mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan?
5. PECAHKAN MASALAH DAN AMBIL KEPUTUSAN
Setelah mengenali masalah, tentunya perlu dilakukan pemecahan masalah. Di sini kita perlu mengambil keputusan. Apakah kita harus mempertahankan orang yang bermasalah ini? Bagaimana menghadapi customer seperti ini? Bagaimana membuat barang ini menjadi lebih terkenal?
Keputusan-keputusan kecil mungkin tidak perlu kita buat sebagai seorang pemimpin karena ada orang di bawah kita yang bisa mengurus masalah-masalah yang tidak membutuhkan perhatian kita. Tapi kita tetap perlu tahu setiap keputusan yang diambil. Apapun keputusan yang diambil setiap karyawan saya, tentunya harus sepengetahuan saya.
6. KONTROL DAN TINDAK KOREKSI
Seorang pemimpin harus bisa mengendalikan dan mengoreksi jika terjadi kesalahan. Bagaimanapun, kesalahan yang dilakukan timnya adalah kesalahan pemimpinnya juga. Di saat suasana atau keadaan tidak terkendali (seperti saat pandemi ini), kita tetap harus memegang kendali. Jangan sampai kita ikutan stress dan kehilangan tujuan kita.
Tentunya sebagai pemimpin, kita juga pasti akan membuat kesalahan. Kita perlu mengakuinya dan mengoreksi. Malah terkadang tim kitalah yang mengoreksi kita. Saya sendiri pernah ditegur oleh tim saya atas tingkah laku saya sebagai pemimpin. Well, jika mereka berani menegur berarti memang ada sesuatu yang perlu kita koreksi.
At least, itulah 6 hal yang perlu kita ketahui dan praktekkan jika mau siap menjadi seorang pemimpin. Jadilah pemimpin dalam hidup ini, khususnya hidup kita sendiri.
Be blessed!