Tuhan menjadikan kita untuk sebuah hubungan. Pertama-tama dia mau kita berhubungan dengan-Nya. Kedua Dia mau kita berhubungan dengan keluarga-Nya. Kemudian berhubungan dengan orang-orang di luar sana.
Kita semua memerlukan hubungan. Penelitian mengatakan orang-orang yang menyendiri lebih cenderung mengalami stress dan tingkat kematiannya lebih besar.
Tidak pernah ada orang yang sekarat yang menyesali dirinya karena tidak menghabiskan lebih banyak waktu untuk mencari uang atau jalan-jalan. Mereka menyesal karena tidak menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga mereka. Mereka ingin ditemani oleh orang-orang yang memiliki hubungan dengan mereka.
Itulah sebabnya penting bagi kita untuk bisa menjalin hubungan yang baik. Banyak orang yang mengalami kesulitan untuk mempertahankan hubungan yang sehat.
Bagaimana supaya bisa berhasil dalam hubungan? Jawabannya adalah kemampuan untuk mendengarkan. Pertemanan, pernikahan, hubungan dengan orang-orang yang kita peduli dibangun melalui seni mendengarkan.
Mendengarkan dapat memperkuat hubungan.
Kenapa? Karena dua kebutuhan dasar manusia adalah ingin diakui dan dimengerti dan melalui mendengarlah kita bisa merasa diakui dan diterima.
Dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. | Filipi 2:4
BAGAIMANA MENDENGAR MEMBANGUN HUBUNGAN?
1. MENDENGAR BERARTI KITA MENGASIHI
Dengan mendengar, kita mengesampingkan agenda kita. Kita mengistirahatkan diri dari apa yang sedang kita lakukan dan memberikan perhatian kepada orang lain. Mendengarkan membutuhkan ketidakegoisan dan kerendahan hati.
2. MENDENGAR BERARTI KITA PEDULI
Mendengar menunjukkan bahwa kita mau memahami apa yang orang lain sedang alami, rasakan, dan pikirkan. Saat seseorang yang dekat dengan kita merasakan kita tidak mendengar perkataannya, orang tersebut pasti akan terluka. Tidak mendengar memberikan pesan bahwa orang itu tidak berarti bagi kita, tidak berharga untuk waktu kita.
Ketika kita mendengarkan dan memberikan perhatian, kita memberi mereka waktu kita dan waktu kita adalah hidup kita. Kita bisa memberikan hadiah, uang, dan nasehat untuk orang lain. Kita bisa mendapatkan semua itu kembali. Namun saat kita memberi waktu kita untuk mendengar dan memberi perhatian pada orang lain, kita sedang memberikan satu bagian dari hidup kita dimana kita tidak akan mendapatkannya kembali. Itulah hadiah terbaik yang kita bisa berikan kepada orang lain, hidup kita.
3. MENDENGAR BERARTI KITA MENGHARGAI
Mendengar berarti kita menghargai pendapat orang lain. Kita menghargai pemikiran orang lain. Kita menganggap orang lain berharga. Kita mau belajar dari mereka. Hanya orang-orang bijak yang menantang diri mereka untuk bertumbuh dalam pengetahuan dan pengertian. Mereka melakukan itu dengan menghargai pengalaman orang lain. Mereka mau belajar dari orang lain melalui mendengar.
Orang bodoh tidak mau belajar dari orang lain. Orang itu hanya ingin mengatakan pendapatnya sendiri. | amsal 18:2 (VMD)
Orang yang tidak mau mendengar sama dengan orang yang bodoh. Mereka lebih suka berbicara daripada mempelajari kehidupan orang lain.
Pasti ada sesuatu yang bisa kita pelajari dari orang lain entah itu dari presiden maupun sampai kepada pengemis. Kita hanya bisa belajar pada saat kita menutup mulut dan membuka telinga kita.
Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata. | Yakobus 1:19
Kita sering mendengarkan ayat ini tapi pada nyatanya kita lebih suka berbicara daripada mendengar.
KENAPA SULIT MENDENGARKAN?
1. EGOIS
Manusia lahir egois. Dari lahir kita hanya bisa menangis dan mengharapkan semuanya dilakukan untuk kita. Egois adalah sifat alami manusia. Daripada mendengar, kita lebih suka didengarkan dan membela diri. Itulah sebabnya tidak mudah untuk belajar mendengarkan.
2. TERLALU SIBUK
Alasan kita tidak murah hati bukan karena kita orang yang tidak baik, tapi karena kita terlalu sibuk. Penghancur utama kita untuk menjadi pendengar adalah kita terlalu sibuk. Kita terlalu sibuk bergerak dari satu acara ke acara lain, proyek satu ke proyek lain, jadwal satu ke jadwal lain; sehingga kita tidak memberi perhatian pada orang-orang di sekitar kita. Kita sangat mudah teralihkan.
PRINSIP MENDENGARKAN
1. DENGAR DENGAN FOKUS
Mendengar dengan fokus berarti mendengar bukan hanya dengan kedua telinga kita, tapi dengan mata, pikiran, dan tubuh.
Seorang anak kecil sering memanggil orang tuanya beberapa kali sampai orang tuanya benar-benar melihat kedua mata anak tersebut. Bahkan anak tersebut bisa memegang kedua pipi orang tuanya dan mengarahkan wajah mereka ke wajah anak itu. Kenapa? Karena bentuk tertinggi dari kasih adalah perhatian. Karena perhatian berkata, “Engkau berharga bagi saya.”
Ketika kita melihat kedua mata orang lain dan mendengarkan mereka dengan kedua telinga kita, kita sedang menunjukkan kasih. Malangnya, orang-orang lebih suka memandang gadged mereka daripada memandang orang yang berada di depan mereka.
Pendengar yang baik tidak melakukan itu. Mereka memandang dan fokus terhadap lawan bicara mereka. Yesus melakukan hal tersebut ketika ada seseorang yang datang kepadanya dengan membawa banyak masalah.
Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya. | Markus 10:21
Jika kita mengasihi seseorang, kita memandang orang tersebut. Berikan feedback saat mendengarkan karena itu menandakan kita sedang aktif mendengarkan. Feedback akan membuat orang tersebut merasa didengarkan. Kita bisa menggunakan tubuh kita dengan mengangguk atau raut wajah yang ikut simpati terhadap lawan bicara kita.
2. DENGAR DENGAN SABAR
Kita tidak menginterupsi. Kita tidak sedang berusaha menyelipkan pendapat atau kehidupan kita kepada orang lain.
Kita sering mendengar kalimat, “Oh, saya jadi ingat kemarin saya juga mengalami hal seperti ini…”
Kemudian kita tidak menghakimi. Saat orang lain terbuka pada kita dan kita menemukan kejelekan atau dosa mereka; kita tidak menyuruh orang tersebut untuk melakukan sesuatu atau menyucikan dirinya baru kita menyukai dan menerima orang tersebut.
Jika kita mau menjadi pendengar yang baik, kita tidak boleh tersinggung dengan mereka. Yesus tidak tersinggung dengan orang lain. Bahkan dia bergaul dengan mereka yang ditolak masyarakat pada saat itu seperti pezinah, pemabuk, koruptor, dan orang-orang yang dianggap buruk dan tidak disukai. Yesus tidak tersinggung dengan dosa-dosa mereka.
Kita tidak bisa menganggap rendah orang lain jika kita mau memperhatikan mereka. Bahkan jika kita mengaku sebagai pengikut Kristus, kita tidak boleh menganggap rendah satu orangpun karena di mata Yesus harga diri semua orang sama.
Tunjukkanlah belas kasihan kepada orang yang kurang keyakinan. | Yudas 1:22 (TMV)
Kurang keyakinan bisa berarti tidak percaya Tuhan. Mungkin mereka ateis atau memiliki kepercayaan lain tapi itu bukanlah alasan kita untuk tidak menunjukkan belas kasihan. Namun kita juga harus berhati-hati.
Tariklah orang keluar dari dalam api dan selamatkanlah mereka. Hendaklah kamu menunjukkan belas kasihan kepada orang lain, tetapi berhati-hatilah supaya kamu tidak dicemari oleh keinginan mereka yang menyebabkan orang berdosa. | Yudas 1:23 (TMV)
Menunjukkan belas kasihan bukan berarti kita setuju dan mengikuti dosa mereka. Kita tidak setuju dengan dosa mereka. Jika mereka adalah pecandu, kita tidak ikut menjadi pecandu.
Menerima dan menyetujui adalah dual hal yang berbeda.
Yesus menerima kita apa adanya tapi dia tidak menyetujui semua yang kita perbuat. Kita menerima orang lain tapi bukan berarti itu membuat semua yang orang lain perbuat itu benar semua.
Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa. | 1 Petrus 4:8
Kasih berarti memberi perhatian pada orang namun juga tidak memberi perhatian pada dosa mereka.
Kasih menutup dosa.
Teruslah rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Hendaklah kalian saling memaafkan dan saling mengasihi. | Efesus 4:2 (TSI)
Yesus tidak datang untuk mereka yang baik-baik saja tapi Dia datang untuk mengundang orang-orang berdosa pada-Nya. Yesus tidak mencari persetujuan orang-orang yang tidak setuju dengan-Nya. Dia hanya memperhatikan apa kebutuhan orang-orang berdosa ini dan Dia tidak tersinggung dengan dosa mereka.
Yesus tidak pernah mengatakan kepada kita untuk menjadi pembela Dia.
Kita tidak perlu membela Tuhan. Itu bukanlah tugas kita. Bukanlah tugas kita untuk meyakinkan orang-orang. Itu tugas Tuhan, tugas Roh Kudus. Tugas kita hanya menjadi mendengar, menerima, dan mengakui orang lain.
Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” | Matius 9:13
Menyelamatkan orang jauh lebih baik daripada mengikuti aturan.
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. | Matius 23:23
Satu-satunya hal yang Yesus puji dari orang-orang Farisi adalah mereka melakukan persepuluhan. Itu adalah hal yang baik. Tapi itu tidak bisa menjadi alasan untuk tidak menunjukkan belas kasihan kepada orang lain. Siapa yang bilang Yesus tidak setuju dengan perpuluhan? Di sini tertulis Yesus menyetujui persepuluhan secara tidak langsung. Tapi itu hanyalah hal minor dibandingkan dengan berbuat baik terhadap orang lain.
Kita suka menyaksikan film agen-agen rahasia seperti Mission Impossible, James Bond, I Spy, dan lainnya. Kita perlu tahu bahwa kita semuanya adalah agen Tuhan. Kita adalah agen kemurahan dan belas kasihan Tuhan. Kita diberikan tanggung jawab untuk menjadi kepanjangan tangan kasih Tuhan untuk orang-orang lain. Bahkan salah satu cara untuk mengabarkan Injil adalah menjadi orang yang kasih.
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” | Kisah Para Rasul 3:8
Apa itu saksi? Jika kita ke pengadilan seorang saksi hanya seseorang yang menceritakan apa yang mereka lihat sedang terjadi. Bukan tugas mereka untuk membela atau menuntut atau meyakinkan para juri. Seorang saksi hanya memberitahu apa yang terjadi pada mereka, apa yang mereka saksikan.
Menjadi seorang saksi tidaklah rumit. Kita hanya perlu membagikan apa yang sedang terjadi dengan kehidupan kita. Kita tidak perlu teologis atau memiliki banyak pengetahuan tentang Injil, kita cukup menyaksikan kehidupan kita.
Setiap kali Tuhan berbuat sesuatu dalam kehidupan kita, kita punya cerita untuk itu.
Jika Tuhan membantu kita mengalahkan kekhawatiran dan ketakutan, itu adalah kesaksian. Jika Tuhan membantu membuat kita menjadi sabar, itulah testimoni kita. Kita mungkin punya kesaksian tentang kesehatan kita, keuangan kita, pekerjaan kita, keluarga kita, hubungan kita dan riubuan lainnya.
Bagaimana cara terbaik untuk menjadi saksi di dunia ini?
Dunia menjadi semakin tidak baik di dunia ini. Dunia tidak menjadi semakin mengasihi tapi menjadi semakin egois. Dunia menjadi semakin kejam saat ini. Jadi cara terbaik untuk menjadi saksi bagi dunia ini adalah menjadi kebalikan dari dunia ini.
Dalam dunia yang tidak baik ini, kesaksian terbaik kita adalah menunjukkan kemurahan dan belas kasihan.
Di dunia yang semakin jahat dan memedulikan diri sendiri, ketika kita menjadi agen kemurahan dan belas kasihan maka orang-orang akan heran dan akhirnya melihat bahwa itulah yang mereka harapkan dari seorang pengikut Kristus.
Kita sering bertanya kepada Tuhan kenapa dunia ini menjadi tempat yang semakin jahat? Kenapa Tuhan tidak melakukan sesuatu?
Tuhan melihat ke kita dan memberitahu kita bahwa kitalah yang ada di dunia. Kitalah agen Tuhan. Kitalah yang harus melakukan sesuatu.
Kita adalah saksi Tuhan dan kita tidak akan bisa bersaksi untuk orang lain jika orang lain tidak mau menerima, mengakui, dan mendengar kita. Orang lain tidak akan mau menerima, mengakui, dan mendengar kita jika kita tidak mau terlebih dahulu menerima, mengakui, dan mendengar. Kita perlu memiliki hubungan yang baik untuk bisa bersaksi.
- Latihlah diri kita untuk tidak menjadi egois.
- Perhatikan sekitar kita.
- Jangan menjadi terlalu sibuk.
- Mulai buka mata dan buka telinga terhadap sekitar kita dan jadilah agen kasih Tuhan.