Baru ada waktu untuk nge-blog lagi nih dan walaupun sudah lewat tapi suasana Natal masih tetap ada tentunya. Bicara soal Natal tahun ini tentunya saya selalu merefleksi diri sendiri dengan apa yang sudah terjadi di satu tahun terakhir ini.

Saya menemukan bahwa kemurahan Tuhan selalu menyertai namun sebagai manusia seringkali kita mudah untuk melupakannya. Sama seperti bangsa Israel yang sudah menyaksikan keajaiban demi keajaiban-keajaiban Tuhan namun mudah sekali bersungut-sungut dan melakukan kesalahan, kita semua juga seperti itu.

Jujur saya mengalami krisis emosional di tahun ini. Banyak mimpi dan visi yang ingin saya capai dan entah bagaimana semua itu tertunda karena pelayanan di dalam gereja yang cukup membebani saya. Puncaknya adalah saat saya mengalami mimpi buruk selama 5 hari berturut-turut dan saya sudah berpikir untuk menyerah.

Tapi itu bukanlah yang diinginkan Tuhan. Semua proses yang saya jalani ini adalah cara Tuhan untuk membentuk karakter saya supaya lebih dewasa dan lebih seperti Anak-Nya, Yesus, yang lahir di hari Natal kemarin. Kita tidak akan membawa uang kita atau ketenaran kita saat kita mati nanti, tapi karakter kita akan kita bawa. Itulah sebabnya jangan memusatkan diri kita kepada hal dunia saja tapi hendaknya kita fokus untuk pertumbuhan karakter kita sehingga menyerupai Pencipta kita.

Saya belajar banyak sekali tentang kehidupan dari firman yang saya dengar dan bagikan dalam komunitas saya. Saya belajar kesetiaan dengan hampir tidak pernah bolos datang ke pertemuan komsel. Saya belajar memperhatikan orang lain. Saya belajar kesabaran. Saya belajar memaafkan. Saya belajar merendahkan hati. Saya belajar dan masih terus berusaha dengan cara bicara saya.

Hidup ini bukan hanya tentang pencapaian, tapi tentang karakter kita.

Saat kita sudah sampai kepada pencapaian kita, apakah karakter kita baik di sana? Apakah kita akan menjadi sombong? Apakah kita akan mudah tergoda dengan yang dunia tawarkan? Itulah sebabnya Tuhan lebih menginginkan pertumbuhan karakter kita daripada pencapaian kita.

Namun karakter ini tidak akan bertumbuh apabila kita tidak berada di dalam komunitas. Ketika kita hidup berdampingan dengan orang lain, kita akan belajar banyak hal. Semua yang saya sebutkan tentang apa yang saya pelajari hanya bisa saya dapatkan saat saya berhubungan dengan orang lain.

Saya memiliki teman-teman yang unik dalam komunitas saya dan saya bersyukur memiliki mereka dalam kehidupan saya. Mereka membantu saya bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan dan juga karakter saya. Walaupun melelahkan membangun manusia karena saya sudah banyak memberi untuk mereka tapi itu, sekali lagi, adalah proses yang sedang saya lalui dalam pembentukan karakter.

Di hari Natal kemarin tentunya saya ada Christmas dinner bersama geng gajebo ini. Kita makan di hotel Pullman dan melakukan tukar kado. Natal itu memang identik dengan tukar kado tapi jangan sampai lupa ya untuk memberikan kado sama yang berulang tahun.

Selamat ulang tahun untuk Yesus. Terima kasih untuk semua yang sudah diberikan dan maafkan saya kalau suka mengeluh dalam hal memberi. Selalu ingatkan saya bahwa di saat saya memberi, saya menjadi seperti-Mu, Yesus.

Be blessed!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *