Topik ini sebenarnya adalah jatah sharing perdana saya di ibadah Agustus kemarin. Saya sudah mendapatkan jadwal ini dari tahun sebelumnya dan sambil nyicil dan belajar serta mendapatkan hikmat, saya mulai mempersiapkan apa saja yang akan saya bagikan. Namun dikarenakan pandemi, akhirnya tidak jadi dan persiapan saya hanya ada di dalam catatan saya.
Daripada dibuang sia-sia, kenapa tidak saya bagikan saja di sini? Btw ini hanya kerangka saja dan saya bahkan belum menemukan ayat-ayat yang menopang poin-poin ini. Kalau teman-teman ada yang menemukan ayat-ayat yang sesuai boleh di-share ya lewat komen.
Refresh spirit di sini artinya mengecas ulang roh kita, semangat kita. Semua pasti pernah mengalami musim dimana kita begitu bersemangat dengan hidup. Kita merasa dekat dengan Pencipta, ingin bersekutu dengan komunitas, semangat melayani dan bersaksi, serta mau belajar untuk bertumbuh.
Pada sisi lain, semua juga pasti pernah dan akan mengalami musim dimana kita merasa lelah. Kita tidak bersemangat. Kita merasa sia-sia. Kita merasa Tuhan menjauh dari kita. Kita tidak diperhatikan. Kita butuh dilayani. Pada momen-momen seperti inilah kita perlu mengecas ulang roh kita.
Sama halnya dengan tubuh yang butuh refreshing jika sudah lelah, roh kita juga memerlukan itu. Sama halnya dengan kita mengendarai mobil terus menerus tanpa punya waktu untuk service atau isi bensin. Lama kelamaan mobil itu akan rusak. Mobil kita perlu istirahat. Oleh karena itu kita perlu buat waktu.
Di sini saya menemukan ada 4 hal yang bisa kita lakukan untuk me-refresh spirit kita.
1. JAGA KESEHATAN TUBUH
Ini saya taruh di poin pertama karena selama kita hidup di dunia ini, kita tinggal di dalam tubuh jasmani. Roh kita juga tinggal di dalamnya. FYI jika ada yang bilang kita berdoa bersama dirumah masing-masing dan bertemu di alam roh, itu omong kosong. Roh kita tidak bisa melayang-layangd an masuk alam roh. Roh kita tingga di dalam tubuh kita. Dia pikir kita cenayang?
Tubuh yang sehat akan membuat roh menjadi sehat juga. Kita juga bersemangat. Bisa bayangkan kalau sedang diare atau demam, tapi tetap bersemangat ke luar untuk bersaksi atau melayani? Bisa pingsan atau beser yang ada.
Jadi sangatlah penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Banyak yang tidak aware dengan hal ini. Mereka makan apa saja yang mereka mau. Mereka hidup untuk makan, bukan makan untuk hidup. Mereka malas bergerak. Mereka jarang olahraga. Wajar saja pada akhirnya semangat mereka mulai padam karena mereka mudah lelah dan lebih suka berdiam diri di rumah.
2. HAUS FIRMAN
Penuhi diri kita dengan firman. Kalau yang pertama bicara soal tubuh, yang kedua ini adalah tentang pikiran kita. Apa yang mengisi pikiran kita hari-hari ini? Apakah itu drama Korea? Kekhawatiran akan masa depan? Pacar? Pekerjaan? Jika kita tidak mengisi diri dengan firman, maka kita tidak akan tertarik dengan kesehatan roh kita.
Roh kita perlu makanan. Firman adalah makanan rohani kita. Jadi santaplah firman itu. Jangan hanya menyantap seminggu sekali saat ibadah Minggu. Tapi santaplah sama seperti kita makan 3x sehari. Semangat kita padam karena kita tidak memberi makan roh kita.
3. LAKUKAN FIRMAN
Kita bisa mengetahui semua pelajran tentang hidup dan mengingatnya. Tapi jika kita tidak mempraktekkannya maka semuanya bisa dikatakan sia-sia. Iman tanpa tindakan itu mati. Banyak orang mengerti firman tapi tidak melakukannya. Pantas saja semangat mereka mudah padam.
Saat kita makan, kita mendapatkan energi. Energi dikeluarkan ketika kita beraktivitas. Salah satu penyebab kita mudah lelah sebenarnya adalah karena kita tidak menguras tenaga kita. Teman saya mengaku setelah dia mulai bersepda, tubuh dia makin segar. Staminanya bertambah walaupun setiap sehabis bersepda.
Makanan menjadi energi dan energi harus dihabiskan melalui aktivitas.
Di poin sebelumnya saya mengatakan bahwa firman sama seperti makanan rohani yang perlu kita konsumsi setiap hari. Setelah menyantapnya, maka kita perlu beraktivitas. Kita lakukan firman itu.
4. LAKUKAN KEBAIKAN
Salah satu praktek nyata yang bisa saya sampaikan ketika kita mau me-refresh semangat kita adalah dengan melakukan kebaikan. Seluruh isi firman berpusat kepada satu kata yaitu kasih. Kita mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Berbuat baik adalah salah satu bentuk nyata dari perbuatan kasih.
Kasih adalah kata kerja, bukan kata benda.
Ketika kita berkata kita mengasihi ornag lain, kita melakukan perbuatan. Entah itu memberi senyuman atau memberi tips atau memberi makanan dan minuman atau apapun itu, kita sedang melakukan kebaikan. Ketika kita melakukan kebaikan, di situlah kita menjadi bersemangat.
Hidup ini bukan tentang diri kita. Tuhan menciptakan sedemikian rupa sehingga kita membutuhkan satu dengan yang lain. Tuhan sendiri sudah mempraktekkannya. Dia berbuat baik kepada kita dan semua orang, tidak terkecuali. Mau jahat mau baik, Tuhan memberikan matahari yang sama. Dia memberikan udara dan hujan yang sama. Jadi jangan memandang orang untuk melakukan kebaikan.
Baik atau buruknya seseorang bukanlah bagian kita untuk memutuskan. Bagian kita adalah mengasihi mereka, sama dengan Tuhan mengasihi kita dan mereka.
Tahukah kita bahwa kita menjadi paling serupa dengan Tuhan saat kita melakukan kebaikan kepada orang lain. Biasanya orang akan berterima kasih kepada kita dan Tuhan ketika kita yang membantu mereka. Kita menjadi sama dengan Tuhan dalam hal perbuatan kasih.
Renungan ini sebenarnya kembali mengingatkan saya juga karena semangat saya sempat padam dan saya masih berjuang untuk membakarnya. Siapapun kalian yang saat ini sedang mengalami hal yang sama, yuk sama-sama berjuang! Karena kita tahu bersama Tuhan, pada akhirnya selalu happy ending.
Be blessed!