Kita semua mengkhawatirkan sesuatu.
Khawatir adalah mencoba mengendalikan apa yang tidak bisa dikendalikan.
Kita tidak bisa mengendalikan kesehatan kita, maka kita mengkhawatirkan kesehatan. Kita tidak bisa mengendalikan pekerjaan kita, maka kita mengkhawatirkan pekerjaan. Kita tidak bisa mengendalikan anak kita, maka kita mengkhawatirkan anak kita. Kita tidak bisa mengendalikan masa depan kita, maka kita mengkhawatirkan masa depan kita.
Khawatir tidak menyelesaikan apa-apa. Khawatir itu seperti mencekik kehidupan. Kita mengikat kebahagiaan dalam hidup kita. Bagaimana supaya bisa berhenti khawatir?
APA YANG YESUS KATAKAN TENTANG KHAWATIR (Matius 6:25-34)
1. KHAWATIR TIDAK MASUK AKAL
“Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? | Matius 6:2
Yang Yesus katakan adalah khawatir itu tidak masuk akal karena kita suka mengkhawatirkan hal yang salah. Kita mengkhawatirkan makanan, minuman, pakaian, padahal itu semua bukan yang terpenting. Jika mau mengkhawatirkan sesuatu, khawatirkan yang akan berarti. Khawatirkan yang akan bertahan selamanya.
Yang paling bodohnya adalah mengkhawatirkan sesuatu yang tidak bisa diubah. Kita harus sadar bahwa apa yang kita khawatirkan akan membesar.
2. KHAWATIR TIDAK ALAMI
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? | Matius 6:26
Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. | Matius. 6:28-29
Yesus memberikan gambaran melalui alam. Apa yang benar-benar burung lakukan? Tidak ada. Tapi Tuhan memperhatikannya. Begitu juga dengan bunga, Tuhan begitu memperhatikannya. Dia mendesainnya.
Binatang tidak khawatir. Tanaman tidak khawatir. Manusialah satu-satunya ciptaan Tuhan yang tidak mempercayai Tuhan.
Engkau membuka tangan-Mu dan memberikan kebutuhan kepada setiap yang hidup. | Mazmur 145:16 (VMD)
Khawatir tidak alami karena semua yang hidup tidak khawatir. Kita tidak lahir dengan khawatir secara alami. Kita mempelajarinya dari keluarga kita dan sekitar kita. Kita melatihnya dan menjadi baik dengan kekhawatiran. Jika khawatir bisa dipelajari, maka khawatir juga bisa tidak dipelajari. Itu bukan hanya tidak alami, tapi tidak sehat. Tuhan tidak menciptakan kita untuk khawatir sehingga saat kita khawatir tubuh kita terkena dampaknya. Tubuh kita tidak didesain untuk khawatir.
3. KHAWATIR TIDAK MEMBANTU
Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? | Matius 6:27
Khawatir tidak bisa membuat kita menjadi lebih pintar, kaya, panjang umur, langsing, atau lainnya. Khawatir tidak membantu sama sekali. Ketika kita khawatir, itu tidak membawa kita lebih dekat dengan solusinya. Khawatir menghabiskan emosi, pikiran, dan tenaga kita tapi tidak mengahsilkan apa-apa. Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang lebih sedikit khawatir hidup lebih lama dari mereka yang khawatir. Mereka yang memiliki pikiran yang damai lebih sehat dan panjang umur.
Khawatir tidak bisa mengubah masa lalu. Khawatir tidak bisa mengendalikan masa depan. Khawatir hanya merusak hari ini. Ketika kita khawatir, kita hanya menggesek kebahagiaan dalam hidup kita. Khawatir menyebabkan lebih banyak kelelahan daripada bekerja.
Rasa khawatir mematahkan semangat. | Amsal 12:25 (BIS)
4. KHAWATIR TIDAK PERLU
Dan jika Allah sedemikian mempedulikan bunga-bunga yang hari ini mekar dan besok layu, bukankah pasti Ia akan mempedulikan kalian, hai orang yang kurang beriman? | Matius 6:30 (FAYH)
Jika kita mengenal Tuhan, kita tidak perlu khawatir karena Tuhan berkata bahwa Dia akan mempedulikan kita jika kita percaya pada-Nya. Inis ama seperti seorang anak yang tidak khawatir darimana orang tuanya mendapatkan uang. Anak meminta, ayah menyediakan. Itulah tugas seorang ayah. Jadi kita tidak perlu khawatir darimana Tuhan akan menyediakan, Dia akan bertanggungjawab atas kita.
Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. | Filipi 4:19
Segalanya berarti semuanya bukan hanya materi, tapi kesehatan, emosi, dan semuanya. Apakah kita sedang mempercayai Tuhan atau kita sedang mengatakan bahwa Tuhan adalah pembohong karena khawatir?
Ketika kita sedang khawatir, kita sedang memberikan alarm bahwa kita sedang fokus pada diri sendiri. Kita sedang mengatakan bahwa kita tidak mengenal Tuhan. Kita tidak tahu janji Tuhan. Kita tidak percaya Tuhan akan membantu kita. Kita tidak percaya Tuhan akan menyediakan.
Banyak orang percaya Yesus akan keselamatan mereka tapi tidak percaya akan kekhawatirannya. Ketika Tuhan menyelamatkan kita, Dia melihat semua masalah terbesar kita. Dia memberikan tujuan hidup. Dia akan membantu kita. Jika dia bisa menyelamatkan kita dari neraka, kenapa Dia tidak bisa menyelamatkan kita dari semua kebutuhan kita? Neraka jauh lebih besar dari semua itu.
Ini seperti saat kita sedang backpacking membawa tas yang berat di belakang. Kita sudah kelelahan saat sebuah mobil datang dan pemiliknya menawarkan kita untuk menumpang. Kita duduk di depan selama berjam-jam dan pemilik mobilnya melihat kita masih membawa tas di punggung kita. Pemilik itu bertanya kenapa kita masih membawanya dan kita menjawab, “Tidak apa. Kamu hanya membawa saya saja. Biar tasnya saya yang bawa.”
Banyak orang yang melakukan itu pada Tuhan. Kita hanya megijinkan Tuhan untuk mengurus keselamatan dan membawa kita ke surga tapi biar kita sendiri yang membawa kebutuhan hidup kita, permasalahan kita, tekanan kita, kesendirian kita, dan kesulitan-kesulitan lainnya. Betapa bodohnya itu.
OBAT UNTUK KHAWATIR
Obat untuk khawatir bukan hanya berkata pada diri sendiri berhenti khawatir. Kita berkata pada diri sendiri kita tidak harus mengkhawatirkan ini justru malah membuat kekhawatiran kita membesar. Membutuhkan lebih dari keinginan diri sendiri untuk berhenti khawatir
1. KENALI TUHAN
Semua hal itu selalu dikuatirkan oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah. Padahal Bapamu yang di surga sudah tahu bahwa kamu membutuhkan semuanya itu. | Matius 6:32 (TSI)
Jika kita tidak kenal Tuhan, kita punya semua alasan untuk khawatir karena kita sedang sendirian di luar sana. Kita hidup dengan kekuatan kita sendiri. Kita tidak punya harapan dan kekuatan dari luar yang akan membantu kita menghadapi hidup ini.
Orang Kristen berbeda. Kita punya Tuhan yang mengurus kita. Kita anak-anak Tuhan. Seorang anak memiliki hak istimewa. Kenapa kita berlaku seperti anak yatim piatu? Khawatir seperti praktek ateis. Kita berlaku seperti tidak ada Tuhan. Kita sedang berlaku semuanya bergantung pada kita. Kita sedang mengatakan bahwa Tuhan tidak akan mengurus saya. Kita sedang mengatakan bahwa Tuhan tidak akan menyediakan untuk kita. Bahkan kita sedang mengatakan bahwa tidak ada Tuhan.
Alasan kita khawatir adalah karena kita tidak benar-benar mengenal Tuhan.
Yesus : “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.” | Yohanes 14:1
Itulah titik awal kita. Percaya pada Tuhan. Dari semua kritik atau ajaran yang kita percaya tentang kekhawatiran, kita mengubah kepercayaan itu kepada Tuhan.
2. UTAMAKAN TUHAN DALAM SEMUA ASPEK HIDUP
Sebab itu janganlah kamu kuatir… Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. | Matius 6:31-33
Bapa di surga sangat mengetahui semua yang kita butuhkan. Kita suka berlagak seakan Tuhan tidak tahu apa yang kita mau. Tapi Tuhan mau kita untuk mengutamakan Dia terlebih dahulu baru Dia akan memenuhinya. Itulah janji Tuhan. Setiap kita menjadikan Tuhan pusat kehidupan kita, kita tidak akan khawatir. Kekhawatiran adalah indikasi utama Tuhan sudah mulai bergeser dari kehidupan pertama kita.
Apakah hal yang paling utama dalam hidup kita? Pekerjaan? Keluarga? Uang? Popularitas? Hobi? Kesenangan dunia? Semua ini bisa berada di tempat pertama kita tapi semua itu tidak pantas mendudukinya karena semua itu tidak punya cukup kekuatan untuk menjaga kehidupan kita tetap baik. Hanya Tuhan, pencipta kita, yang bisa menjaga kehidupan kita.
Berhenti hidup untuk hal-hal lain. Mulai hidup untuk Tuhan.
3. HIDUPI SETIAP HARI SATU PER SATU
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. | Matius 6:34
Tuhan sedang mengatakan ada dua hal yang tidak perlu kita khawatirkan, kemarin dan besok. Kenapa kita harus hidup setiap hari satu per satu? Supaya kita tidak kehilangan sukacita dan bisa menikmati hari ini. Kita tidak kehilangan berkat hari ini. Tapi kita tetap bisa merencakan besok. Rencanakan esok hari tapi nikmati hari ini.
Kita tidak perlu menghadapi kesulitan besok hari ini. Kita tidak punya cukup kekuatan untuk besok. Minta Tuhan untuk memberikan kekuatan untuk menikmati hidup hari ini.
4. PERCAYA TUHAN AKAN MEMENUHI SEMUA KEBUTUHAN
Percaya dan khawatir adalah dua hal yang bertentangan. Kita tidak bisa memiliki keduanya.
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. | 1 Petrus 5:7
Serahkan segalanya berarti taruh semua bebannya pada Tuhan. Bagaimana caranya?
Dengan mengingat semua janji Tuhan dalam Alkitab. Semua itu adalah janji-janji yang bisa kita klaim. Alkitab seperti polis asuransi untuk setiap orang percaya. Semuanya di-cover oleh janji-janji Tuhan. Saat kita tidak tahu janji Tuhan, itu seperti kita sedang bertanggung jawab atas diri sendiri. Kita yang mengurus semuanya padahal janji-janji Tuhan bisa mengurusnya.
Dengan berdoa. Berdoa atau panik? Pilihlah salah satu.
Janganlah kuatir akan suatu apa pun, melainkan bawalah segala sesuatu dalam doa. Bila Saudara melakukan hal-hal ini, Saudara akan mengalami damai Allah yang jauh melebihi pengertian akal manusia. | Filipi 4:6-7 (FAYH)
Jika kita berdoa sebanyak khawatir, kekhawatiran akan berkurang. Kita akan mengalami damai Tuhan yang jauh melebih pengertian akal kita. Apapaun itu, berikan pada Tuhan. Berikan pada-Nya hari ini karena semua yang di luar kendali kita tidak di luar kendali Tuhan.
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. | 1 Petrus 5:7