Dalam pengambilan keputusan baik untuk kesehatan, usaha, pekerjaan, dan lainnya, biasanya kita suka mendengarkan apa yang orang lain ingin kita lakukan. Tapi pada nyatanya apa yang berhasil buat mereka, belum tentu juga akan berhasil untuk kita.

Sebuah perusahaan menjadi lebih berhasil karena meletakkan sebuah meja ping pong di kantor mereka. Itu tidak bisa memastikan perusahaan kita akan berhasil juga ketika menaruh meja ping pong di kantor kita.

Jika itu baik untuk mereka, belum tentu baik untuk kita.

Bukan hanya APA atau BAGAIMANA kita mengerjakan sesuatu yang berarti, tapi yang lebih berarti adalah ketika APA dan BAGAIMANA itu konsisten dengan KENAPA kita mengerjakan itu.

Ini membawa kita kepada The Celery Test (Tes Seledri) yang dijelaskan dalam buku ‘Start With Why’ oleh Simon Sinek.

Ilustrasinya seperti ini. Ketika kita bertemu dengan sahabat-sahabat kita yang berhasil dan berbincang-bincang soal usaha kita. Salah seorang teman menyarankan untuk membeli coklat karena bagus untuk usaha kita. teman kedua mengatakan bahwa susu sedang naik daun dan pasti akan membuat kita lebih berhasil. Teman lainnya percaya daun seledri akan meningkatkan keuntungan usaha kita. Teman terakhir memaksa kita untuk membeli es krim durian.

Semua nasehat itu terdengar sangat bagus. Pada umumnya kita akan ke supermarket dan membeli coklat, susu, selederi, dan es krim. Tapi bagaimana jika kita sudah mengenali KENAPA kita. Bagaimana jika KENAPA kita adalah melakukan hal-hal yang menyehatkan? Apa yang kita lakukan menunjuk kepada identitas kita sebagai orang dengan gaya hidup sehat.

Pada saat kita mengenali KENAPA, kita masih tetap bisa mendapatkan semua nasehat yang baik dari teman-teman yang sama. Namun pada saat di supermarket, perbedaannya kita hanya akan membeli apa saja? Ada yang tahu? Yes, 100! Susu dan daun seledri.

Tanpa saya menyebutkanpun, kalian sudah tahu keputusan mana yang benar. Susu dan selederilah yang seharusnya dibeli karena itu membawa kesehatan lebih baik daripada coklat dan es krim.

Mungkin sesekali kita memang sedang ingin coklat atau es krim, tapi itu hanya keinginan jangka pendek dan sebagai orang yang hidup sehat, kita akan bekerja lebih keras untuk setiap asupan gula yang kita nikmati. Tapi keputusan itu tidak akan berlanjut terus menerus karena kita tahu identitas kita, kita tahu KENAPA kita melakukan sesuatu.

Memulai dengan KENAPA tidak hanya membantu kita tahu nasehat mana yang benar untuk diikuti, tapi juga tahu nasehat mana yang akan membuat kita menjadi kehilangan keseimbangan.

Inilah yang dinamakan The Celery Test.

Mengetahui KENAPA akan mengurangi waktu kita saat di supermarket. Uang yang dihabiskan juga lebih sedikit. Kabar lebih baiknya lagi adalah ketika mengantri, orang-orang bisa lihat apa yang kita percaya, identitas kita. Mereka mungkin bisa berkata, “Sepertinya kamu orang yang jaga kesehatan ya?” Dan melanjutkan dengan, “Saya juga seperti ini. Boleh saya tanya sesuatu?”

Hal ini akan membawa kepada percakapan dan mungkin saja hubungan kerja sama. Orang yang yang percaya dengan apa yang kita percayai akan lebih mudah menemukan kita ketika APA dan BAGAIMANA kita konsisten dengan KENAPA.

Dalam usaha juga seperti itu. Ketika kita tahu KENAPA kita menjual produk ini, maka APA dan BAGAIMANA kita akan merefleksikan KENAPA. Ketika calon pelanggan atau klien kita melihat dengan jelas apa yang kita percayai dan itu sama dengan apa yang mereka percayai, maka mereka akan tertarik pada produk kita.

KENAPA menyediakan saringan yang jelas untuk pengambilan keputusan.

Keputusan apapun baik dalam mempekerjakan, bekerja sama, strategi, dan lainnya harus melewati The Celery Test.

Be blessed!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *