Pernah mendengar perkataan (mungkin di sinetron atau film), hanya cinta yang bisa kuberikan padamu. Aku hanya butuh cintamu,itu saja sudah cukup. Atau mungkin frase-nya saja yang diganti, intinya cinta saja cukup.
Boleh saya tampar supaya sadar? Dalam hidup ini cinta kasih memang penting. Kita harus hidup dalam kasih, tentu saja saya setuju dengan itu. Tapi tidak cukup hanya dengan cinta saja.
Anggap saja ada orang yang kita sayangi membutuhkan nasehat kita tentang keuangan. Jika kita tidak memberi solusi yang relevan, maka pelayanan kita tidak efektif. Mana mungkin kita hanya menjawab, “Percaya saja dengan Tuhan. Berdoa. Tetap beriman dan berpengharapan.”
Begitu juga dengan rumah (baik itu rumah tangga, rumah Tuhan, atau rumah sesusngguhnya). Nafsu atau emosi saja tidak cukup. Kita butuh uang. Kita butuh pekerjaan. Kita butuh keahlian untuk mengatur keuangan atau membina hubungan. Kita butuh merencanakan masa depan anak-anak. Kita butuh koneksi. Silakan sebutkan setersunya.
Sama seperti perumpamaan 5 gadis bijak dan 5 gadis bodoh. Mereka sedang menunggu mempelai mereka dengan pelita mereka. Saat pelita 5 gadis bodoh mulai habis, mereka tidak mempersiapkan cadangan seperti 5 gadis bijak. 5 gadis bodoh meminta kepada 5 gadis bijak tapi 5 gadis bijak hanya punya cukup untuk mereka saja. Akibatnya 5 gadis bodoh melewatkan kedatangan mempelai mereka.
Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan. | Amsal 24:3
Kenapa bisa dikatakan bodoh? Karena mereka tidak ada pengetahuan. Mereka tidak pandai. Mereka tidak punya persiapkan. Mereka tidak membuat rencana.
Yap, cinta saja tidak cukup jika kita mau berhasil. Kita harus punya konsep, strategi, dan rencana jangka panjang.
Berikut adalah 3 hal untuk sukses yang saya temukan.
1. KNOWLEDGE (PENGETAHUAN)
Kita harus memiliki informasi. Jika kita mencintai suatu pekerjaan (bisa jadi hobi), tentunya kita memerlukan informasi tentang pekerjaan itu. Anggap saja kita mau menjadi seorang fotografer. Kita harus mengerti setidaknya dasar-dasar fotografi.
Jika mau memulai usaha, tentunya kita harus punya informasi tentang peluang atau pangsa pasar atau lain-lain. Jika kita mau menikah, kita harus punya informasi tentang pasangan dan keluarga pasangan kita. Jangan sampai yang kita nikahi malah orang-orang sekte tidak jelas kayak di film ‘Ready or Not’, betul?
Informasi tidak datang begitu saja. Kita semua lahir tanpa informasi. Namun seiring perjalanan hidup, kita diajar dan belajar. Kita mendapatkan informasi. Belajar bisa darimana saja. Dari buku, orang lain, pengalaman hidup, YouTube, TED Talk, dari blog saya, dan masih banyak lagi.
2. UNDERSTANDING (PEMAHAMAN)
Informasi itu hanya sekedar tahu saja. Tapi kita harus memahami apa yang kita pelajari. Banyak orang yang membaca buku tapi hanya sekedar untuk menghabiskan halaman-halaman yang ada tanpa memahami isi dan pesan dari buku itu.
Kita harus memahami apa yang kita pelajari sehingga informasi yang masuk itu tidak lewat begitu saja. Setiap mempelajari sesuatu, lakukan perenungan. Bisa juga dengan mencatat kembali apa yang kita pelajari atau membagikannya kepada orang lain. Saya pribadi menulis blog ini supaya saya semakin memahami informasi yang pernah saya terima.
3. WISDOM (KEBIJAKSANAAN)
Informasi dan pemahaman sudah kita dapat. Tapi tanpa kebijaksanaan, kita bisa membuat pilihan yang salah. Kebijaksanaan akan membuat kita bergerak dan mulai mengerjakan mimpi kita. Kebijaksanaan akan membuat kita bisa menahan emosi dan mengalah walaupun kelihatannya kita yang diperlakukan tidak adil.
Jika kita punya kebijaksaan, sudah dijamin kita akan lebih sering membuat keputusan-keputusan yang benar sehingga kita selangkah lagi lebih maju menuju keberhasilan.
Mau contoh? Sini saya kasih. Anggap saja kita lulus kuliah dengan nilai terbaik. Kita paham benar hampir semua informasi yang kita dapatkan. Ini berarti kita sudah lulus dengan dipernuhi knowledge dan understanding. Tapi ketika kita mulai masuk ke dunia kerja, kita bingung ilmu mana yang mesti kita aplikasikan. Kita tidak tahu bagaimana berinteraksi dengan rekan kerja atau klien kita. Kita membuat penilaian yang keliru. Kita tidak berani mengambil resiko.
Memiliki kebijaksanaan berarti kita tahu mengaplikasikan sesuatu dengan benar. Memiliki kebijaksanaan berarti kita bisa membuat penilaian yang baik. Memiliki kebijaksanaan berarti dalam situasi seperti apapaun, kita tahu bagaimana harus bersikap dan hal-hal apa yang mesti kita aplikasikan.
Bagaimana cara mendapatkan kebijaksanaan? Tentunya kita meminta dari Tuhan yang memiliki kebijaksanaan itu sendiri (ingat cerita Raja Salomo yang menjadi orang paling bijaksana yang penrah hidup karena dia lebih memilih hikmat daripada hal-hal lainnya). Setelah itu tetap memiliki integritas yang benar. Jangan menyimpang dari jalan yang lurus. Semakin kita mempraktekkan kebijaksanaan, intuisi kita akan semakin berkembang, dan kita semakin sering membuat pilihan-pilihan yang benar.
Akhir blog, keberhasilan itu sebenarnya bisa ditebak. Kita hanya perlu menginvestasikan diri kepada hal-hal yang penting yaitu ketiga hal ini.
Be blessed!