Semua orang pasti mengalami yang namanya pertumbuhan. Namun seiring pertumbuhan ini banyak yang tidak benar-benar bertumbuh atau menjadi dewasa. Mereka terjebak dalam tubuh orang dewasa namun sifat dan kebiasaan mereka tidak berbeda dengan anak kecil.

Hey! Jangan cuma baca dan belajar saja, tapi hargai penulisnya dengan like, follow, dan kasih pendapat di komen serta bagikan supaya kehidupan bersama lebih baik.

Apa sih itu kedewasaan?

Kedewasaan adalah belajar bagaimana memulai di saat ingin menunda dan belajar bagaimana mendengar di saat ingin berbicara.

Ini berarti kita melakukan sesuatu yang kita tahu harus kita lakukan walaupun sedang tidak ingin melakukannya.

Seseorang yang dewasa mau bertumbuh dan keluar dari zona nyamannya. Dia mau memahami perasaan orang lain. Dia mau berempati. Dia tidak mau bermalas-malasan. Dia proaktif, bukan reaktif. Dia berinovasi.

Photo by Andrea Piacquadio on Pexels.com

Berikut adalah beberapa ciri orang yang dewasa.


MENYELESAIKAN MASALAH LEBIH AWAL

Dalam pertumbuhan ini pasti kita akan berhadapan dengan masalah. Masalah inilah yang akan menentukan apakah kita bisa melangkah ke tingkat yang lebih tinggi. Tapi di saat menghadapi masalah, seseorang yang mau bertumbuh menjadi dewasa harus menyelesaikan masalah itu secepat mungkin. Jangan pernah menunda-nunda.

Contohnya di saat kita melewatkan 1 hari berolahraga, jangan biarkan itu menjadi seminggu tidak latihan. Langsung kembali berolahraga besoknya. Perbaiki hunungan di esok hari, jangan setahun kemudian. Perbaiki pengeluaran uang sebelum itu menjadi sebuah gaya hidup.

Masalah-masalah dengan solusi yang mudah pada awalnya bisa menjadi sulit saat dibiarkan lebih lama.

Dengan begitu, kita tidak akan menjadikan masalah menajdi sebuah kebiasaan buruk yang pada akhirnya menjadi karakter kita.


MENJADI PENASARAN

Ada begitu banyak kesempatan tak terbatas untuk mengembangkan diri setiap hari ketika kita menjadi penasaran. Kita mau belajar. Kita mau mempelajari hal-hal baru. Zona nyaman membuat kita tidak bisa berinovasi karena kita tidak sedang belajar hal-hal baru. Nokia tenggelam karena tidak melakukan apa-apa. Mereka terlalu nyaman dengan zona mereka.

Orang-orang yang pada akhirnya menjadi lebih baik biasanya penasaran di awal. Phil Knight, pendiri Nike, mengatakan bahwa sesuatu yang tidak bertumbuh itu akan mati. Jadilah seperti anak kecil yang selalu penasaran dan ingin tahu akan segala hal.


MEMILAH

Morten Hansen menawarkan alternatif agar kita bisa melakukan pekerjaan dengan baik yaitu daripada menanyakan seberapa banyak hal yang bisa kita kerjakan, tanyakan seberapa banyak tugas yang harus kita buang supaya kita bisa melesat ke atas.

Photo by Polina Zimmerman on Pexels.com

Ini berarti kita perlu memilah hal-hal yang kita kerjakan. Lakukan hal-hal yang membuat kita menjadi lebih baik dan bertumbuh. Jika melihat media sosial tidak akan membuat kita mencapai tujuan, jangan lakukan itu di jam kerja kita. Pelajari bagaimana melakukan deep work yaitu kondisi dimana kit abekerja secara maksimal tanpa ada gangguan.

Seseorang yang dewasa tahu apa yang harus diproritaskan. Dia tidak teralihkan oleh hal-hal yang lain karena dia sudah tahu mana yang dia ingin capai.

To be mature you have to realize what you value most.

eanor Roosevelt

Apakah kita sedang mengerjakan sesuatu yang bukan menjadi nilai kita? Apa yang sebenarnya kita inginkan? Karakter seperti apa yang mau dikenal dari kita? Jika kita tidak punya pengertian yang jelas tentang nilai kita maka hidup kita akan sia-sia. Kita telah melewatkan arti kehidupan.


Karakter menentukan keberhasilan seseorang. Tapi karakter selalu dimulai dengan kebiasaan dan kebiasaan dimulai dari bagaimana kita menyelesaikan masalah, terus belajar, dan memilah hal-hal dalam hidup. Apakah karakter kita adalah karakter seseorang yang sudah dewasa?

Be more positive, creative, and productive! Be blessed!

2 thoughts on “Ciri-ciri Orang Dewasa”
  1. Menjadi orang yang dewasa adalah keharusan. Tetapi, menjadi orang yang berpura-pura dewasa itu bisa membahayakan.. *Be Blessed Always*

Leave a Reply to Hanson Tjung Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *