Dalam masa pandemi ini, banyak orang mengalami stress. Kita tidak bisa bersosialisasi. Kita tidak bisa mendapatkan penghasilan seperti biasanya. Dalam keadaan seperti ini, tentunya kesehatan jiwa menjadi sangat riskan. Apa yang seharusnya kita lakukan supaya kita bisa menjaga kesehatan emosional dalam krisis seperti ini?

Berikut adalah beberapa hal yang bisa saya bagikan untuk bisa bertahan dengan keadaan emosional yang baik saat krisis.


1. BERBUAT KEBAIKAN PADA YANG LAIN

Kita tidak hidup sendirian di sini. Berbagi adalah salah satu hal terindah dan terbaik untuk dilakukan agar menjaga diri kita tetap berbahagia.

Kebahagiaan selalu datang dari memberi, bukan menerima.

Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menunjukkan kebaikan kepada orang lain. Mulai dari menanyakan kabar sampai memberikan barang atau makanan bagi mereka yang membutuhkan. Ketika kita melakukan itu, kita akan merasa lebih baik.

Saat melakukan kebaikan, carilah mereka yang lebih menderita daripada kita. Bantulah mereka yang perlu dibantu. Orang-orang tua, yatim piatu, dan kaum miskin bisa menjadi target utama kita. Jika kita tidak bisa terjun langsung membantu mereka, banyak organisasi atau gereja yang bisa mengerjakan uang yang kita sumbangkan untuk membantu mereka.


2. BERHENTI MENONTON TERLALU BANYAK BERITA

Sampai sekarang saya tidak pernah menonton berita di televisi. Saya hanya melihat sekilas berita-berita dari Instagram atau kiriman teman di grup. Itu juga hanya sekilas.

Kita cenderung menjadi apa yang kita paling sering tonton. Kalau yang kita tonton adalah berita yang tidak baik, keadaan emosional kita cenderung menjadi tidak baik. Makanya biarkan pikiran kita diisi dengan hal-hal yang positif.

Selalu ada 2 cara dalam melihat segala sesuatu. Kita bisa melihat semakin banyak yang terkena atau semakin banyak yang terdeteksi sehingga penanganan akan bisa lebih mudah dan cepat. Bagaimana cara kita melihat akan menentukan keadaan jiwa kita.


3. JADWALKAN HUBUNGAN BERSAMA ORANG TERCINTA SETIAP HARI

Kita adalah makhluk sosial. Kita perlu memiliki teman dan keluarga. Dalam keadaan karantina seorang diri, pasti akan sangat membuat kita frustasi (mungkin untuk 1-2 minggu tidak, tapi tunggu sampai 1 bulan).

Untungnya teknologi sangat memudahkan kita untuk berhubungan dengan yang lain. Kita harus tetap terhubung dengan yang lain terutama orang-orang yang kita sayangi. Banyak orang yang tidak bisa mudik dalam keadaan ini, tapi bukan berarti tali silahturahmi akan terputus karena hal ini bukan? Jauh di mata, dekat di layar handphone.


4. BAGIKAN PERASAAN DARIPADA MEMENDAMNYA

Perasaan ada untuk dirasakan, bukan dipendam atau dianggap tidak ada.

Ketika kita merasa stress atau depresi, kita perlu membagikannya dengan orang yang kita percaya. Memendamnya hanya akan membuat kita tambah stress. Menganggap bahwa kita tidak mengalami masalah sama saja lari dari kenyataan.

Banyak yang kita lewatkan ketika masa pandemi ini. Pernikahan, pemakaman orang yang kita peduli, acara-acara penting, dan lainnya. Kita boleh berduka atas semua itu dan bagikan perasaan itu.

Terkadang kita hanya perlu ada orang lain sebagai tempat untuk menceritakan ketakutan-ketakutan kita. Jangan berpikir bahwa kita adalah orang yang lemah jika kita melakukan itu.


5. CARI NASEHAT SEBELUM MEMBUAT KEPUTUSAN BESAR

Ketika stress, kita mungkin tidak berpikir dengan jernih. Pada saat seperti itu bukanlah saatnya untuk membuat sebuah keputusan yang besar. Kita perlu orang yang bisa berpikir jernih untuk kita. Mintalah nasehat dari mereka.

Banyak pemikiran yang menurut kita baik tapi ternyata ujungnya tidak. Jadi kita perlu memfilter nasehat-nasehat dari yang lain. Jangan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.


6. BERIKAN RUANG UNTUK ISTIRAHAT DI SEPANJANG HARI

Beristirahat di sini adalah tentang frekuensi. Jika kita lari pagi 40 menit kemudian nonton selama 8 jam tanpa berhenti dan istirahat, itu bukanlah hal yang baik itu jiwa kita. Frekuensi adalah kuncinya. Sama seperti dosis obat. Ketika kita sakit, kita meminumnya 2-3 kali sehari.

Jika kita mau emosi kita dalam keadaan sehat, maka sebaiknya kita beristirahat beberapa kali sehari. Istirahatlah 10-15 menit setelah kita bekerja. Kita bisa melakukan hobi kita saat beristirahat entah itu bermain piano atau mengurus taman atau membaca buku, dan lainnya.

Istirahat yang singkat lebih sering melakukan yang baik pada tubuh kita.


7. KENDALIKAN YANG BISA DIKENDALIKAN DAN PERCAYAKAN SISANYA PADA TUHAN

Di dunia ini banyak kejadian yang terjadi di luar kendali kita. Kecelakaan, pandemi, pemutusan tenaga kerja, kematian, dan masih banyak lagi. Kita tidak bisa mengendalikan semua itu.

Banyak hal yang terjadi di luar kendali kita tapi kita bisa mengendalikan respon kita terhadap semua itu.

Kita bisa mengendalikan apa yang kita makan, kapan kita bangun, apa yang kita pikirkan, apa yang sebaiknya kita kerjakan, dan lain-lain. Serahkan sisanya kepada Tuhan. Biarkan Dia yang mengurus apa yang tidak dapat kita kendalikan.

Iman dan perbuatan selalu berjalan bersama.

Iman adalah kita percaya pada Tuhan sedangkan perbuatan adalah respon kita untuk melakukan sesuatu. Kita tidak bisa beralasan tidak mengerjakan apa-apa karena ktia percaya pada Tuhan atau melakukan semuanya seakan-akan itu semua tergantung kepada kita.

Jika kita pernah menonton The Lord of The Rings atau membaca novelnya, kita bisa melihat bagaimana Frodo yang mengeluh kepada Gandalf bahwa seandainya semua itu tidak terjadi pada masanya.

Gandalf membalas Frodo dengan mengatakan bahwa dia juga berharap seperti itu, namun itu bukanlah bagi mereka untuk memutuskan. Yang bisa mereka lakukan adalah memutuskan apa yang harus mereka lakukan dengan waktu yang diberikan kepada mereka.

Kita tidak bisa mengontrol pandemi ini. Kita tidak bisa mengontrol bagaimana pemerintah bertindak atasnya. Tapi kita bisa mengontrol respon kita. Kita bisa memutuskan apa yang harus bisa kita lakukan pada masa ini. Apakah kita akan benar-benar mulai memperhatikan bumi dan orang lain? Apakah karakter kita menjadi semakin baik? Apakah kita menjadi berkat untuk orang lain?

Kita tidak harus melakukannya sendirian karena ada Tuhan yang mau dan akan menolong kita. Dia mau menajdi penyelamat kita.


Tetap jaga kesehatan fisik dan jiwa kita pada masa ini atau dalam krisis apapun karena hidup yang diberikan kepada kita ini sangatlah berharga dan pantas untuk tidak disia-siakan.

Be blessed!

One thought on “Hadapi Stress Saat Pandemi Dengan 7 Cara Ini”
  1. […] Tadinya cuma mau ngobrol-ngobrol tapi karena sudah lama tidak sharing-sharing firman, saya langsung mencari bahan 1 yang simple dan saya bagikan ke mereka. Saya bagikan tentang poin nomor 7 di blog saya yang judulnya ‘Hadapi Stress Saat Pandemi Dengan 7 Cara Ini’. […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *