Hidup kita sudah penuh dengan jadwal pekerjaan. Tanpa terasa waktu berjalan begitu cepat sampai kita sendiri merasa kekurangan waktu. Kita tidak pernah beristirahat. Kita harus memutuskan dengan sengaja untuk menyediakan waktu untuk hal-hal selain pekerjaan. Jika tidak, kita akan kehabisan tenaga dan mencapai batasan kita.
Kita harus bisa menentukan jam kerja yang realistis dan disiplin melakukannya. Beristirahat begitu penting sampai Tuhan sendiri menaruhnya dalam 10 Hukum Taurat, bersandingan dengan jangan membunuh, jangan mencuri, dan jangan berdusta.
“Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu.” | Keluaran 20:9-10
Kuduskanlah hari Sabat. Jika itu penting bagi Tuhan, bukankah sepatutnya itu penting untuk bisa masuk ke dalam daftar kita juga? Hari Sabat sama dengan hari istirahat. Hari Sabat setiap orang mungkin tidak sama. Seorang Pendeta yang harus bekerja pada hari Minggu tidak mungkin beristirahat di hari Minggu.
Apa saja yang sebaiknya kita kerjakan pada hari istirahat ini?
1. MENGISTIRAHATKAN TUBUH
Pernah tidak kita terlalu sibuk bekerja sampai akhirnya kita jatuh sakit? Jika kita tidak mengambil waktu untuk beristirahat, tubuh kita akan memaksa kita untuk beristirahat. Kita akan sakit kepala, sakit punggung, flu (amit-amit Corona), dan sakit-sakit lainnya. Dalam mtubuh jasmani ini, kita akan kelelahan. Fisik kita terbatas. Tuhan merancang tubuh kita sedemikian rupa sehingga kita butuh istirahat.
Terkadang hal yang paling rohani yang kita lakukan di hari Sabat adalah tidur siang.
2. ISI KEMBALI EMOSI
Hari-hari biasa tentunya selain menguras fisik juga menguras emosi. Dengan banyaknya pekerjaan, tekanan, masalah, dan berbagai hal yang terjadi di tempat kerja pastinya akan membuat emosi kita membutuhkan istirahat juga.
Lakukan isi ulang emosi dengan cara kita sendiri. Setiap orang melakukannya dengan cara berbeda. Ada yang berdiam diri. Ada yang pergi berlibur. Ada yang dengan berkumpul bersama keluarga atau teman-teman. Ada yang melalui persekutuan. Cari tahu dan temukan apa yang bisa mengisi kembali emosi kita dan lakukan secara teratur di hari Sabat.
3. FOKUSKAN KEMBALI KEROHANIAN
Itulah sebabnya sangat penting untuk beribadah di hari Sabat. Setiap harinya kita pasti suka memusatkan perhatian pada masalah kita, bukan pada Tuhan. Dengan beribadah di hari Sabat, kita kembali memfokuskan hidup kita pada Tuhan. Ibadah membuat masalah terlihat lebih kecil. Ibadah mengingatkan kita bahwa masih ada Tuhan di atas segalanya. Dia yang akan menolong kita dengan segala pergumulan kita.
Ketika kita beribadah, masalah yang membuat stres sepanjang minggu tidak akan terasa besar lagi.
Dengan yang kita alami pada saat pandemi ini, banyak orang termasuk kita harus tetap di rumah. Hal ini memperlambat gerakan kita. Yang biasanya kita bergerak begitu cepat dari bangun tidur sampai tidur kembali, kini harus memiliki banyak waktu luang yang malah bisa membuat kita kebingungan.
Mungkin ini salah satu cara Tuhan untuk mengistirahat bumi serta segala isinya. Dengan global warming dan aktivitas manusia terhadap bumi telah membuat segalanya menjadi tidak seimbang. Kini manusia dan bumi dipaksa beristirahat. Tuhan sedang memulihkan semuanya. Langit menjadi lebih biru. Manusia lebih memperhatikan sesama. Manusia lebih memperhatikan kesehatan. Manusia lebih memperhatikan kebersihan.
Kita, sebagai manusia, kini juga memiliki banyak waktu untuk mengistirahatkan tubuh, mengisi ulang emosi, dan memfokuskan kembali kerohanian kita.
Sudahkah kita memaksimalkan hari Sabat kita?
Be blessed!