Filipi 3:12-14

3:12 Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.

3:13 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,

3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Kita akan belajar dari Paulus untuk tidak melihat ke belakang.

Filipi 3:4-6

3:4 Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi:

3:5 disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi,

3:6 tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.


Dari sini kita belajar beberapa hal:

1. MELUPAKAN APA YANG TELAH DI BELAKANG

Bukan hanya hal-hal buruk yang dilupakan, kadang pencapaian-pencapaian perlu dilupakan untuk mencapai yang lebih baik lagi. Apa yang menurut kita baik belum tentu baik buat Tuhan.

Filipi 3:8-10

3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,

3:9 dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.

3:10 Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya.

forget-the-past

Melupakan di belakang berarti tidak terikat dengan kegagalan, dosa, kekhawatiran, dan kesombongan.

Yang kita perlukan ialah melupakan apa yang telah di belakang yaitu dunia yang jahat dan kehidupan lama kita yang berdosa dan mengarahkan diri untuk keselamatan yang sempurna dalam Kristus.


2. ADA TUJUAN

Paulus melihat dirinya sebagai seorang pelari dalam perlombaan.

Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. | Ibrani 12:1

Beban dan dosa itu adalah masa lalu kita, tetapi itu bisa muncul kembali.

Paulus mengarahkan segenap kekuatan dan maju dengan sungguh-sungguh agar tidak gagal mencapai sasaran yang telah ditetapkan oleh Kristus baginya.

Paulus menganggap diri sangat beruntung bila memiliki bagian dalam Kristus. Supaya aku memperoleh Kristus. Ini menyiratkan bahwa perlu berusaha keras supaya mendapatkan dan mengikuti Yesus.

looking-to-the-future

Seperti pembunuh dalam kota perlindungan, tempat aman dari balas dendam (Bilangan 35:25), ini gambaran di dalam Yesus tersedia kebenaran mutlak dan sempurna bagi kita.

Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia. | 2 Petrus 3:14

Kerinduan Paulus adalah serupa dengan Kristus dan beroleh kebangkitan dari antara orang mati.

Supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. | Filipi 3:11


3. BERLARI MENCAPAINYA

Paulus telah melihat sekilas kemuliaan sorga.

Ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia. | 2 Korintus 12:4

Dia telah memutuskan bahwa dengan kasih karunia Allah, seluruh kehidupannya akan berpusat pada tekadnya maju terus untuk mencapai sorga dan berhadapan muka dengan Kristus.

runnings

Tekad seperti ini perlu untuk kita. Sepanjang kehidupan kita bermacam gangguan dan pencobaan seperti kekhawatiran hidup, kekayaan, dan keinginan jahat mengancam untuk menghalangi penyerahan kita kepada Tuhan.

Keberhasilan-keberhasilan yang lalu dapat menyebabkan rasa puas diri serta berkurangnya semangat.


Bagaimana masa lalu membentuk kita dan apa yang bisa kita gunakan dari masa lalu untuk hidup kita?

Jelas kita bisa belajar dari Paulus. Dia sadar dulunya penganiaya dan penentang Kristus, akhirnya dia gila-gilaan di dalam Tuhan.

Apapun masa lalu kita, semua orang punya masa lalu berbeda dan bermacam-macam, tinggalkan itu dan terus maju ke depan. Dalam usaha, mungkin dulu pernah memakai cara tidak jujur. Kegagalan dalam usaha dll.

Dalam kegagalan di masa lalu kita jadikan sebagai pelajaran untuk menjadi lebih baik dari kemarin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *